Bengkalis – Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) manajemen Dakwah STAIN Bengkalis mengelar seminar diskusi anak negeri tausiah budaya yang bertemakan “membumikan melayu di tanah melayu” dengan menghadirkan dua narasumber yakni Riza Fahlefi dan Syaukani Al Karim. Senin (22/5)
Wakil Ketua III STAIN Bengkalis Wira Sugiarto dalam sambutannya mengatakan dalam rangka memperkuat identitas mahasiswa dan sebagai orang melayu di tengah pengaruh luar yang semakin gencar, sesuai distingsi STAIN Bengkalis sebagai pusat kajian keislaman dan kemelayuan.
“Melayu merupakan satu etnis yang memiliki keidentikan dengan Islam. Identitas Islam yang melekat pada etnis Melayu tidak bisa terlepas dari spectrum historis. Ada beberapa identitas masyarakat Melayu yang melekat pada etnis ini” ujar Wira
Bagi etnis Melayu lanjut Wira, Islam merupakan ruh yang memberikan daya dorong dan warna bagi seluruh dimensi adat dan kehidupan masyarakatnya. Untuk itu, tak heran bila seluruh substansi dan symbol Melayu terangkum dengan mendasarkannya atas ajaran dan dasar Islam.
“Melayu identik dengan keramah-tamahan, baik dengan sesamanya maupun lingkungannya. Keramah tamahan masyarakat Melayu dapat terlihat dari sikap dan prilaku sehari-hari yang bisa berinteraksi dengan etnis dan bangsa manapun. Melayu sangat menghargai perbedaan dan tak pernah memandang rendah bangsa lain” lanjut Wira
Lebih jauh dikatakan Wira kepada Laksamanraja.com Melayu senantiasa menjunjung tinggi agama, nilai budaya, persahabatan, dan pendidikan dan masyarakat Melayu mengedepan musyawarah dalam menyelesaikan persoalan.
“Betapa besar atau kecilnya masalah selalu diputuskan secara musyawarah. Yang besar didengarkan pendapatnya dan yang kecil dihargai pendapatnya. Egaliter yang diterapkan masyarakat Melayu perlu diteruskan oleh generasi hari ini” tutup Wira