BENGKALIS, – Generasi muda di kabupaten yang berjuluk Negeri Junjungan kembali meraih prestasi di tingkat nasional setelah kemarin Andi Putera yang diundang oleh PBB, Namanya Riska Saputra, mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Bengkalis, yang terpilih menjadi Duta Pemuda Kreatif 2017 oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI), mewakili Provinsi Riau.
Anak dari pasangan Anasri dan Isnawati itu salah satu dari dua perwakilan Bengkalis yang berani unjuk gigi pada ajang pemilihan Duta Pemuda Kreatif tahun 2017, dan berhasil ‘menikung’ para pemuda yang turut berpatisipasi mewakili setiap kabupaten, se-Provinsi Riau.
Pemuda yang akrab disapa Riski bagi teman-temannya, menampilkan produk dari singkong yang diberi nama TTB (Tela-Tela Bengkalis), selain itu, juga membuat barang bekas menjadi barang yg bernilai ekonomi dan wisata. Seperti membuat ban bekas menjadi Doraemon yg di letak di pantai Selat Baru, membuat frame dan kerajinan tangan (kriya) dari batok kelapa, kaleng bekas dan koran bekas, pria kelahiran 1997 ini berhasil menyulap panitia penyeleksi Duta Pemuda kreatif 2017 itu.
Setelah menonjolkan karyanya, alumni Andam Dewi Marching Band tahun 2014 itu, melanjutkan seleksi wawancara yang diselenggarakan online melalui aplikasi skype, yang saat itu masih ada 2 orang perwakilan Provinsi Riau yang mengikuti ajang tersebut.
Kemudian, dia mendapatkan bimbingan dan berkumpul bersama 34 duta pemuda Kreatif se-Indonesia selama kurang lebih sepekan. Selanjutnya akan dikukuhkan menjadi Duta Pemuda Kreatif 2017.
Seperti yang dikutip dari website www.suarantb.com tanggal 23 September 2017 , Pihak Kemenpora melalui Asisten Deputi Peningkat Kreatifitas Pemuda Kemenpora RI, Dr. IR. Eny Budi Sri Haryani, mengatakan bahwa timnya sangat puas dengan pengamatan atas kreatifitas tinggi para pemuda, dan setelah bimbingan ini mereka akan dilepas ke masyarakat untuk menebar dan mengaktualitaskan ide dan karya kreatifnya.
“Saya lihat mereka sangat luar biasa. Karya-karya kreatif mereka dapat berdaya saing. Kita punya orang-orang hebat. Jika ini terus berkembang, Indonesia akan jauh lebih hebat,” puji Eny.
Masih kata Eny, tidak hanya itu, para pemuda terpilih akan langsung terjun ke lapangan dan menebarkan ide mereka, yang jika terdapat masalah akan langsung dimonitoring oleh mentor yang telah disiapkan oleh Kemenpora RI.
“Selama masa bakti, ada mentoring. Para pemuda boleh berkonsultasi, memang tidak efektif jarak jauh. Tapi kita berharap kalau ada kesulitan mereka bisa diatasi dengan adanya mentoring ini. Kita berharap kehadiran para pemuda ini dapat menjadi pengembang kehidupan masyarakat, dan mereka harus mampu mendorong masyarakat untuk maju, serta dapat dipercaya oleh masyarakat,” pungkasnya.
Sementara itu, Riska selaku perwakilan dari Riau akan membuat program kerja “Komunitas Pemuda Desa Kreatif”, tentunya menggandeng Pemerintah Kabupaten Bengkalis ini.
“Dengan membuat program ‘komunitas pemuda desa kreatif tersebut saya berharap, kepada pemerintah dan pihak swasta seperti media dan industri mendukung target saya untuk membuat komunitas Kreatif di desa-desa se Provinsi Riau, khususnya di Kabupaten Bengkalis. Sehingga ini bisa meningkatkan kualitas dan kuantitas Kreatif di Riau untuk meningkatkan ekonomi di Riau,” imbuhnya.
Di bagian lain, Riska berharap Pemerintah Kabupaten Bengkalis, khususnya Bupati Bengkalis dan pihak lainnya seperti DPD KNPI Bengkalis dapat memberikan dukungan atas program yang telah direncanakannya saat ini.
“Saya sangat ingin bertemu dengan Bupati bengkalis, kapanpun itu waktunya. Karena saya ingin mengusulkan program kerja saya ini, demi kemakmuran dan meningkatkan kreatifitas para pemuda di Provinsi Riau khususnya di Kabupaten Bengkalis ini,” ujarnya penuh harap.