Kampus Melayu (humas) Bengkalis – Guna meningkatkan ekonomi kreatif masyarakat, mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Bengkalis yang tergabung dalam program KKL dan KKN Nusantara di Desa Pematang Duku Timur menyelenggarakan sosialisasi dan praktek olahan dodol ubi, Rabu (31/07/2019).
Berlokasi di gedung serba guna kantor Desa Pematang Duku Timur, kegiatan terlaksana dengan baik berkat kerjasama mahasiswa KKL dengan pengurus PKK dan pemerintah Desa Pematang Duku Timur. Kegiatan sosialisasi dan praktek lahan ubi ditujukan kepada ibu-ibu PKK dan nantinya akan disampaikan kepada masyarakat.
Berdasarkan hasil survei mahasiswa dilapangan, Desa Pematang Duku Timur merupakan salah satu desa penghasil ubi terbesar khususnya di pulau bengkalis. Sehingga kegiatan olahan dodol ubi ini bertujuan agar nantinya masyarakat setempat mampu menjadi pusat usaha olahan ubi, baik dodol maupun olahan lainnya sehingga bisa meningkatkan nilai ekonomi masyarakat.
Kepala Desa Pematang Duku Timur menyambut baik kegiatan ini seraya memberikan apresiasi kepada mahasiswa KKL STAIN Bengkalis.
“Sebuah program yang bagus dari mahasiswa KKL STAIN Bengkalis. Mudah-mudahan hal ini bisa menjadi inspirasi bagi seluruh masyarakat desa dan berharap nantinya bisa mengembangkan berbagai jenis produk usaha dari bahan dasar ubi.” Ungkap Mas’ud.
Sementara itu, mahasiswa koordinator desa Pematang Duku Timur menyampaikan melalui kegiatan ini semoga bisa memberikan manfaat dan meninggalkan hal yang berkesan bagi masyarakat.
“Produk olahan ubi membutuhkan waktu yang agak panjang karena kami selaku mahasiswa harus melakukan percobaan terlebih dahulu sebelum diterapkan kepada masyarakat agar nantinya benar-benar menjadi sebuah usaha, tahapan yang harus dilalui adalah produksi, kemasan, pemasaran. Dalam tahapan produksi telah dilaksanakan beberapa kali percobaan agar benar-benar menemui takaran yang sesuai dan cara produksi yang efektif, untuk tehapan kemasan sementara menggunakan bahan plastik yang dipotong sehingga berbentuk kerucut, sedangkan tahapan pemasaran harus dicoba dengan melakukan promosi-promosi kepada calon konsmen dengan cara menggunakan teknologi media sosial. Sistem pemasaran dengan menerima orderan dan dijual dengan harga yang terjangkau.” Ungkap Firdaus.
“Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada masyarakat yang telah menyambut baik kegiatan ini, dan juga kepada dosen pembimbing lapangan, Ade Silvana, M.Pd atas tunjuk ajar yang diberikan kepada kami.” Tutup Firdaus.