Kampus Melayu (humas) Bengkalis – Ketua STAIN Bengkalis, Prof. Dr. H. Samsul Nizar, M.Ag, menghadiri kegiatan sarasehan (bincang-bincang) sejarah Kabupaten Bengkalis sempena Hari Jadi ke – 507 Bengkalis Tahun 2019 di Gedung Cik Puan Bengkalis, Pada Acara tersebut Ketua STAIN Bengkalis dipercayai sebagai Pengulas, Rabu (24/7)
Kegiatan Sarasehan tersebut menghadirkan narasumber Dr. Syamsurizal, SE, MM, H. Reza Pahlefi dan H. Muhammad Isa Selamat, MA. Hadir juga Kepala dinas serta ratusan peserta yang berasal dari berbagai instansi pendidikan serta umum.
Dalam sambutannya, Bupati bengkalis diwakili oleh Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik, Haholongan mengucapkan selamat datang kepada seluruh para peserta dan tamu undangan
“penetapan hari jadi ini merupakan didikasi yang baik dengan tujuan memberikan pengetahuan kepada masyarakat bahwa negeri junjungan ini merupakan negeri yang sudah lama berdiri. Hal ini tentunya memberikan dampak positif untuk negeri bengkalis kedepannya,”Ungkapnya.
Dalam ulasannya, Prof. Dr. H. Samsul Nizar, M. Ag mengatakan negeri ini kaya akan sejarah. Sungguh, sejarah Bengkalis jauh sebelum 1512. Sebab, pada tahun 1470 Bengkalis dijadikan daerah awal yang ditaklukkan Johor. Artinya, ada keistimewaan Bengkalis sehingga patut dikuasai.
Secara ekonomi, Bengkalis menjadi pemasok lada hitam, gambir, dan ikan ke Johor. Namun sekarang, sumber daya alam ini tak dilestarikan dewasa ini.
Kekuatan tentara laut Bengkalis yang mampu mengalahkan Portugis, seyongyanya negara meletakkan TNI AL di Bengkalis.
“Ada kelemahan dalam sejarah Bengkalis yang telah di perdakan, yaitu : (1) sejarah keemasan dan kebesaran Bengkalis belum dibukukan sehingga masyarakat tidak tahu. (2) perlunya program terencana dan terukur dalam menyelamatkan bukti sejarah dan menjadikan sejarah sebagai semangat membangun karakter generasi Bengkalis. Penyelamatan dapat dilakukan dengan memperbaiki bukti sejarah yang ada atau membuat miniatur sejarah melalui musium sejarah bengkalis. (3) perlu simbolisasi para pejuang Bengkalis dengan nama gedung atau jalan sehingga masyarakat tidak lupa akan nama tokoh sejarah bengkalis,”Ulasnya.
Selain itu, Samsul juga mengatakan perlunya pengajaran kepada masyarakat tentang bagaimana sistem kepemimpinan melayu terdahulu.
“Hal ini juga diperlukan film dokumenter mengenai kisah-kisah heroik pemimpin melayu terdahulu. Selain itu masih banyak tempat bersejarah di Bengkalis ini baik yang religi maupun yang non religi, “tutupnya.