Kampus Melayu (humas) Malang – Dalam rute perjalanan pulang menuju Bengkalis, rombongan laskar kampus melayu peserta PIONIR Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Bengkalis kunjungi beberapa makam ulama, Minggu (21/07/2019).
Makam pertama yang dikunjungi adalah makam Ki Ageng Gribik yang terletak di Kecamatan Kedung Kandang kota Malang. Ki Ageng Gribik dikenal sebagai seorang ulama yang tersohor di Malang pada tahun 1600-an dan juga merupakan salah satu murid kesayangan Sunan Kalijaga.
Sedangkan pesarean Ki Ageng Gribik, menurut foklor beliau merupakan adik kandung Sunan Giri, salah seorang Walisongo yang dimakamkan di Gresik. Adapun menurut Babad Malang, Ki Ageng Gribik adalah cicit dari Majapahit, Brawijaya.
Makam kedua yang dikunjungi oleh para mahasiswa dan official peserta PIONIR IX Malang adalah makam KH. Abdurrahman Wahid atau yang biasa dikenal dengan Gus Dur yang merupakan mantan presiden ke IV Republik Indonesia.
Makam Gus Dur berada di dalam kompleks pemakaman keluarga Pesantren Tebuireng, Diwek, Jombang. Di kompleks makam Gus Dur ada sekitar 45 orang yang dimakamkan. Mulai dari pendiri pesantren Tebu Ireng, pengasuh pondok, keluarga hingga dzuriah. Makam Gus Dur sendiri terletak disebelah pojok utara. Terdapat tanda batu maesan unik yang bertuliskan “Disini Berbaring Seorang Pejuang Kemanusiaan” dalam empat bahasa, yakni bahasa Indonesia, Arab, Cina, dan Inggris.
Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Wira Sugiarto, S.IP, M.Pd.I mengungkapkan selain sebagai wisata religi, kunjungan makam ini juga dilakukan sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah Swt.
“Alhamdulillah, hari ini dalam perjalanan pulang kita bisa menyempatkan diri menziarahi beberapa makam ulama ternama di tanah Jawa. Melalui ziarah ini kita kenalkan ulama Islam ternama kepada mahasiswa dengan harapan para mahasiswa dapat mengetahui histori Islam di tanah Jawa. Selain itu, kita juga mengharapkan keberkahan Allah Swt, agar perjalanan kita dilancarkan dan segala sesuatunya dimudahkan.” Ungkap Wira.