Kampus Melayu (humas) Bengkalis – Setelah dinyatakan lolos seleksi PPAN (Pertukaran Pemuda Antar Negara) wakili Riau dan Indonesia dalam program Singapore Indonesia Youth Leadership Exchange Programme-SIYLEP tahun 2019 pada April lalu, kini Ruzaini yang merupakan mahasiswa Program Studi Tadris Bahasa Inggris (TBI) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Bengkalis telah sukses mengikuti program tersebut, Senin (12/08/2019).
Kegiatan SIYLEP 2019 merupakan kegiatan kerja sama antara Kementerian Pemuda dan Olahraga RI dan National Youth Council Singapore, tahun ini merupakan tahun ketiga. Kegiatan di mulai dari PDT dari tanggal 26-28 Juli di Jakarta, dan di lanjutkan tanggal 28 Juli sampai 05 Agustus di Singapore, kemudian kembali lagi ke Indonesia untuk menjalani Re-Entry dari tanggal 05 sampai 06 Agustus.
Pada PDT di Jakarta, seluruh delegasi diberikan materi bagaimana cara berdiplomasi dengan baik di luar negeri. Apalagi mengenai pembahasan sustainable living sesuai dengan teman besar SIYLEP 2019. Para pemateri yang di hadirkan adalah dari Conservation International, Kementerian Luar Negeri, Staf Khusus Presiden RI, Kementerian Pemuda dan Olahraga dan Para Alumni PPAN. Dari PDT diharapkan para delegasi bisa melaksanakan program di Singapura dengan baik.
Untuk Fase Singapore, seluruh delegasi Indonesia akan di dampingi oleh delegasi Singapura. Delegasi Indonesia berjumlah 20 orang, 18 delegasi berasal dari beberapa provinsi di Indonesia, dan 2 delegasi berasal dari Kemenpora sebagai Ketua Delegasi yang akan mendampingi selama program. Kegiatan yang di laksanakan di Singapura lebih menekankan kepada 2 hal, Sustainable Living dan Leadership. Memperjelas bagaimana perbedaan dan persamaan pola fikir masyarakat Indonesia dan Singapura. Kegiatan yang di lakukan di sana meliputi diskusi antar delegasi Indonesia dan Singapura, melakukan kunjungan ke beberapa instansi terkait perkembangan sustainable living, cultural performance dan home stay bersama masyarakat Singapura.
Setelah selesai fase Singapura, seluruh delegasi kembali lagi ke Jakarta dan melaporkan semua kegiatan selama di Singapura kepada Asisten Deputi 2 Kemenpora terkait kegiatan yang telah di laksanakan.
Ruzaini, saat diwawancarai Humas STAIN Bengkalis mengungkapkan rasa syukur yang tak terkira serta terima kasih terhadap semua pihak yang telah mendukung dirinya dalam mengikuti program SIYLEP ini.
“Alhamdulillah, kesempatan luar biasa yang Allah beri kepada saya. Melalui hal ini saya juga ingin menyampaikan semangat dan motivasi bagi mahasiswa STAIN bengkalis, agar jangan pernah takut untuk mencoba hal yang baru. Karena setiap usaha yang kita lakukan akan ada hasil yang kita tuai di masa depan. Jangan menjadi orang yang terlalu nyaman di titik tertentu, tetap fikirkan bagaimana kita bisa berkembang untuk ke depannya.” Ungkap mahasiswa yang sering disapa Enja itu.
“Kesan selama mengikuti program SIYLEP, banyak pelajaran yang dapat diambil. Bahwa Singapura adalah negara dengan tingkat kedisiplinan yang tinggi, kebersihan, dan peraturan negara yang baik. Pengelolaan lingkungan dan sampah yang bagus, di imbangi dengan masyarakat yang kooperatif dan membantu satu sama lain. Banyak hal baik yang dapat kita ambil dari negara Singapura.” Tutup Enja.
Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama STAIN Bengkalis, Wira Sugiarto, S.IP, M.Pd.I turut memberikan ucapan tahniah atas suksesnya Ruzaini mengikuti program SIYLEP di Singapura beberapa waktu lalu.
“Atas nama seluruh civitas akademika STAIN Bengkalis mengucapkan tahniah kepada anak kami Ruzaini. Tentunya ini harus menjadi motivasi buat kawan-kawan mahasiswa yang lain serta pihak kampus akan selalu berupaya untuk terus memfasilitasi aktivitas-aktivitas kemahasiswaan yang bernilai positif guna pengembangan keilmuan mahasiswa, mudah-mudahan ilmu yang didapat bisa disalurkan ke adek-adek yang lain.” Tutur Waket III STAIN Bengkalis.