Humas STAIN Bengkalis – Organisasi Kemahasiswaan (ORMAWA) STAIN Bengkalis bekerjasama dengan Gerakan Pemuda Ansor (Rijalul Ansor) Kabupaten Bengkalis menggelar Safari Ramadhan, Sabtu (16/04/2022).
Kegiatan yang berlangsung di beberapa titik Masjid dan Musolla ini diisi oleh Guru Muda Rijalul Ansor Kabupaten Bengkalis dan di dampingi oleh pengurus Ormawa STAIN Bengkalis.
Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama STAIN Bengkalis, Wira Sugiarto, S.IP, M.Pd.I mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan upaya pengabdian masyarakat.
“Kegiatan ini merupakan upaya untuk menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi salah satunya dibidang pengabdian masyarakat, sesuai dengan visi STAIN Bengkalis sebagai pusat kajian keislaman dan Kemelayuan. Itu merupakan tema yang di angkat dalam program safari ramadhan,” Tuturnya.
Selain itu, beliau juga berharap kepada pengurus ormawa STAIN Bengkalis agar tidak hanya hadir didalam kegiatan ini, akan tetapi harus memahami apa yang disampaikan dalam safari tersebut.
Saat di konfirmasi, ketua Rijalul Ansor Kabupaten Bengkalis Edi Suyanto, Lc., M. Pd mengatakan kegiatan ini merupakan kelaborasi dengan ormawa STAIN Bengkalis.
“Kegiatan ini di isi oleh 9 orang Guru muda Rijalul Ansor Kabupaten Bengkalis yang telah diberi kepercayaan oleh para sesepuh Kabupaten Bengkalis untuk berdakwah bil hikmah, yaitu metode dakwah dengan memberi perhatian yang teliti terhadap keadaan dan suasana realitas sosial orang-orang yang didakwahi, juga memperhatikan materi dakwah yang sesuai dengan kadar kemampuan mereka dengan tidak memberatkan mereka, juga dengan menggunakan bahasa yang santun dan lugas. Sedangkan sikap semangat yang berlebihan serta terburu-buru dalam meraih tujuan dakwah sehingga melampaui dari hikmah itu sendiri, perlu dihindari .
Untuk Ramadhan kali ini mengangkat tema ” Melestarikan Tradisi Amaliyah Ahli Sunnah Wal Jamaah ” sesuai dengan “Kaidah Ushul Fiqih:
المحُاَفَظَةُ عَلَى القَدِيْمِ الصَالِحِ وَالأَخْذُ باِلجَدِيْدِ الأَصْلَحِ
memelihara hal-hal lama (tradisi) yang bagus serta mengambil hal-hal baru yang lebih baik.
Tema ini kami angkat dengan tujuan untuk penguatan kembali amalan-amalan yang telah diwariskan oleh para ulama-ulama Indonesia dahulu yang sudah mentradisi di Nusantara terutama di Bengkalis, seperti Tradisi ziarah kubur, membaca tahlil bersama, Tradisi Yasinan di Malam Jumat, Tradisi membaca Wirid berjamaah setelah Shalat Fardhu, Talqin Mayit dan lain-lain. Kita ingin menegaskan kepada masyarakat bahwa amaliyah-amaliyah tersebut ada dasarnya, baik dalam Al-Qur’an, hadits, ijma’, dan qiyas sebagaimana dijelaskan dalam kitab-kitab para ulama. Kita ingin meneguhkan kembali bahwa Aswaja adalah golongan yang diikuti mayoritas ulama dan umat Islam dunia) dan amaliyahnya selaras dengan sumber-sumber otoritatif dalam Islam.” Ungkap Edi Suyanto.