Oleh : Saifunnajar (Dosen STAIN Bengkalis)
Dalam salah satu riwayat dari Aisyah, ia berkata sesungguhnya Rasulullah Saw ditanya amal-amal apa saja yang disukai Allah ?. Jawab Rasulullah Saw “Amal yang dikerjakan berketerusan walaupun sedikit”. Nabi juga mengingatkan “Ketahuilah bahwa bukan amal yang memasukkan kamu ke surga. Tapi sesungguhnya amal yang disukai di sisi Allah adalah yang lebih dirutinkan walau sedikit.(HR.Bukhari, tentang masalah iman bab 32. Lihat juga At-Targhib wa Tarhib, Imam Al-Munziri, jilid 4, hal.59).
Memang persoalan kita biasanya kalau lagi termotivasi, datang semangat beribadah. Namun pada kondisi tertentu ibadah jadi terabaikan.
Soal motivasi beramal sangat perlu diperhatikan. Oleh karena itu ulama hadits seperti Imam Al-Hafizh Al-Munziri, mengarang kitab hadits yang diberinya nama At-Targhib Wa At-Tarhib. Artinya motivasi beramal baik, motivasi meninggalkan yang buruk.
Imam Hafizh Al-Munziri telah mewariskan kepada kita ratusan masalah amal ibadah yang beliau tuangkan dalam empat jilid kitab, ditulis dari hapalan beliau. ‘Ajib.
Bagaimana agar kita termotivasi beramal, hendaklah kita mengetahui Fadhilah amal yang dikerjakan tersebut. Misalnya kenapa kita mencari ilmu, kenapa kita mengajarkan ilmu, kenapa kita sholat, kenapa puasa, kenapa berzakat, kenapa berhaji, kenapa harus jujur, kenapa harus tegas, kenapa penyantun, kenapa banyak zikir, kenapa silaturrahmi. Amal kita sebutkan ini biasanya kita kerjakan karena termotivasi oleh Fadhilah, kebaikan atau hikmah yang ada dibalik amal tersebut.
Benarlah sabda Rasulullah Saw. : “Iman itu terkadang bertambah dan terkadang bisa berkurang”. Agar iman selalu bertambah syaratnya harus berdampingan memperbaharui ilmu. Terkadang dasar beramal sudah kita ketahui, namun karena kurang kita hayati maka tidak menjadi alat yang memotivasi diri untuk beramal.
Itulah sebabnya mungkin kita pernah melihat orang yang merutinkan baca Al-Qur’an setiap subuh, sering sholat sunat rawatib setelah sholat wajib, selalu sholat Dhuha, acap bangun tengah malam sholat tahajud, kuat puasa hari senin dan kamis, rutin berinfak tiap pagi, menjadi tukang azan, menjadi imam sholat. Amal yang dilakukan atas kesadaran beramal lebih baik sedikit demi sedikit asal konsisten.
Wallahu ‘Alam bi Showab.