STAIN Bengkalis (humas) Bengkalis – Pusat Riset Iklim dan Atmosfer, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggelar Seminar dan Pelatihan Sosialisasi dan Pemanfaatan Aplikasi Monitoring Cuaca, Kebakaran Lahan dan Kabut Asap (SIMOCAKAP) di STAIN Bengkalis, Kamis (25/07/2024).
Kegiatan berlangsung di Aula Lantai III Gedung Pembelajaran dan Layanan Mahasiswa STAIN Bengkalis dan dibuka secara langsung oleh Ketua STAIN Bengkalis, Dr. H. Abu Anwar, M.Ag. Dalam kesempatan tersebut, Ketua STAIN Bengkalis menerangkan bahwa Bengkalis sebagai salah satu Kabupaten yang terletak di Provinsi Riau merupakan daerah dataran rendah dengan ketinggian rata-rata sekitar 2 – 6,1 meter dari permukaan laut. Sebagian besar merupakan tanah organosol (gambut), yaitu jenis tanah yang banyak mengandung bahan organik. Karena kondisi tanah yang gambut, Bengkalis di sering menghadapi tantangan serius terkait kebakaran hutan dan lahan serta kabut asap.
Kehadiran BRIN yang mengenalkan Aplikasi SIMOCAKAP diharapkan dapat memberikan manfaat dan penanganan terhadap masalah lahan gambut tersebut.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada BRIN yang sejak Tahun 2019 telah menjalin Kerjasama dengan STAIN Bengkalis dan beberapa kampus lain. Semoga dengan hadirnya aplikasi ini, titik api di Kabupaten Bengkalis dapat semakin berkurang dan hilang. Tentunya ini juga dibutuhkan Kerjasama dari semua pihak, tidak hanya BRIN tapi juga Lembaga Pendidikan, pemerintah dan Masyarakat.” Ungkap Ketua.
Mewakili rekannya yang lain, Dr. Albertus Sulaiman yang merupakan Direktur Pusat Riset Iklim dan Atmosfer, Badan Riset Inovasi Nasional menerangkan bahwa diperlukan pendekatan yang komprehensif dan berbasis teknologi terkini untuk memantau dan menanggulangi kebakaran serta dampak yang ditimbulkan dari lahan gambut.
“Aplikasi Monitoring Cuaca, Kebakaran Lahan, dan Kabut Asap (SIMOCAKAP) telah dikembangkan selama ini bisa mejadi salah satu alat yang dapat digunakan untuk memantau kondisi cuaca dan kebakaran lahan dan kabut asap secara real-time, serta memberikan informasi yang akurat dan cepat kepada para pemangku kepentingan. Dengan aplikasi ini, diharapkan dapat mempercepat respons dan penanganan kebakaran lahan serta mengurangi dampak kabut asap terutama yang terjadi di lahan gambut di Wilayah Kabupaten Bengkalis dan sekitarnya.” Terangnya.
Kegiatan ini dihadiri oleh para ahli, praktisi, dan akademisi dibidang lingkungan dan atmosfer, serta diikuti oleh perwakilan mahasiswa dan peserta dari berbagai kalangan yang memiliki minat terhadap topik yang akan dibahas. Kegiatan berlangsung secara luring dan daring (zoom meeting) dengan menghadirkan narasumber Dr. Albertus Sulaiman (Kepala Pusat Riset Iklim dan Atmosfer), Dr. Osamu Kozan (Center for Southeast Asian Area Studies Universitas Kyoto), Dr. Eng. Sigit Sutikno, ST., MT (Kepala Pusat Studi Gambut dan Bencana) Universitas Riau, Dr. Mariko Ogawa (Center for Southeast Asian Area Studies Universitas Kyoto), Hendra Saputra, ST., M.Sc (Ketua Pusat Studi Photogrammetry dan Informasi Geospasial) Politeknik Negeri Bengkalis dan Awaluddin, S.Pi., M.Si (Pusat Riset Iklim dan Atmosfer).
Turut hadir, Kasat binmas polres bengkalis AKP. Ardianto S.E, M.Si, Pasi Pers kapten Arm. Yogi Sudarsono, Sekretaris BPBD Bengkalis, Hasbullah, Perwakilan DAMKAR Kab. Bengkalis, Penduduk Pemerhati Api, Perwakilan Dinas Lingkungan Hidup Kab. Bengkalis serta mahasiswa/I STAIN Bengkalis dan Politekni Negeri Bengkalis.