STAIN Bengkalis (humas) Bengkalis – Ketua STAIN Bengkalis, Dr. H. Abu Anwar, M.Ag hadir dalam peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad Saw Tahun 1446H / 2024M yang diselenggarakan oleh Kantor Kementerian Agama Bengkalis, Jum’at (16/02/2024).
Kegiatan berlangsung di Musholla dan dihadiri oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Bengkalis, Drs. H. Khadir beserta seluruh unsur pimpinan dan staf, Kepala KUA Kec. Bengkalis dan Bantan, Pimpinan Bank BSI dan BRK Syariah Bengkalis, serta perwakilan Guru se-kecamatan Bengkalis,
Dalam sambutannya, Kepala Kantor Kementerian Agama Bengkalis, Drs. H. Khadir mengucapkan terima kasih kepada seluruh yang hadir dalam kegiatan ini dan menerangkan hendaknya peringatan Isra’ Mi’raj ini dijadikan sebagai motivasi menuju pribadi yang lebih baik untuk menggapai ridho Allah Swt.
Ketua STAIN Bengkalis, Dr. H. Abu Anwar, M.Ag yang hadir sekaligus sebagai pentausyiah dalam kegiatan ini menyebutkan hendaknya Isra’ Mi’raj tidak dijadikan sebatas agenda atau ceremonial semata, namun harus dimaknai sebagai sebuah peristiwa / bentuk kekuasaan Allah Swt untuk semakin mendekatkan kita kepada Allah Swt, menjalankan sunah Rasul, dan mencintai Al-Qur’an.
Lebih dalam lagi dalam tausyiahnya, Dr. H. Abu Anwar menyebutkan bahwa peristiwa Isra’ Mi’raj diakui kebenarannya oleh para ilmuan sains dan fisika. Hal ini disebut dalam Teori Relativitas Umum oleh Einsten yang mengisyaratkan “adanya ruang dan dimensi tinggi, imaterial atau gaib, di sekitar manusia” yang mengungkapkan Isra Mi’raj merupakan perjalanan keluar dari dimensi ruang-waktu.
Selain itu, beberapa peristiwa penting yang dapat ditangkap dari peristiwa Isra’ dan Mi’raj yakni terjalinnya komunikasi horizontal dan vertical yang dilakukan oleh Nabi Muhammad Saw selama melakukan perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha dan naik ke Sidratul Muntaha untuk bertemu Allah Swt.
Melalui kisah tersebut, Ketua STAIN Bengkalis mengajak kepada seluruh yang hadir untuk senantiasa membangun komunikasi yang baik antar sesama umat dan sahabat dengan tidak melihat agama dan jabatan. Karena sesungguhnya setiap manusia adalah sama di sisi Allah Swt, dan yang membedakannya hanyalah amal baik dan buruk.