STAIN Bengkalis (humas) Bengkalis – Masuki 14 Ramadhan 1445 H, Civitas Akademika Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAN) Bengkalis masih terus konsisten melakukan Sholat Dzuhur Berjamaah serta penyampaian Kultum (Kuliah Tujuah Menit), Senin (25/03/2024).
Kultum Ramadhan kali ini disampaikan oleh Ketua Jurusan Dakwah dan Komunikasi Islam, Reno Firdaus, M.Si. Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh unsur pimpinan, tenaga pendidik dan kependidikan.
Mengawali Kultumnya, Ketua Jurusan Dakwah dan Komunikasi Islam, Reno Firdaus, M.Si. menyampaikan sebuah hadist Nabi yang berbunyi :
Dari Abu Hurairah berkata, Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya Allah tidak melihat fisik dan harta kalian tetapi Ia melihat hati dan amal kalian”. HR. Muslim.
“Melalui hadist tersebut dapat dimaknai bahwa Allah tidak akan memberi ganjaran terhadap bentuk tubuh atau rupa manusia atau banyaknya harta. Allah tidak pula melihat pada banyak atau sedikitnya harta, kaya atau miskin, dan lainnya. Akan tetapi Allah melihat kepada hati dan amal kita. Ikhlas adalah amal hati, dan amal hati sangat penting.” Demikian tuturnya.
Selain itu dalam Hadist lain disebutkan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda,
“Ingatlah, dalam tubuh manusia itu ada segumpal daging. Kalau segumpal daging itu baik, maka akan baiklah seluruh tubuhnya. Tetapi, bila rusak, niscaya aka rusak pula seluruh tubuhnya. Segumpal daging itu bernama qolbu.” (HR Bukhari dan Muslim).
Dalam kesempatan tersebut, turut dijelaskan mengenai klasifikasi hati menurut Imam Al-Ghazali yang terbagi menjadi 3, yakni hati yang sehat, hati yang mati, dan hati yang sakit.
- Hati yang sehat adalah hati selalu mematuhi perintah Allah dan inilah hati yang terbaik. Agar hati selalu sehat, maka harus berhati-hati dengan perbuatan perusak amal. Perusak amal ibadah ada 2 yakni cinta duniawi dan keinginan dipuji orang lain.
- Hati yang sakit. Hati sakit adalah hati yang dipenuhi rasa benci, dengki, iri, dan sebagainya. Hati sakit bisa menggugurkan amal kebaikan Hati yang sakit bisa ditandai dengan adanya rasa senang melihat orang lain susah dan merasa susah melihat orang lain senang.
- Hati yang mati. Hati ini dalah hati orang kafir yang tidak tahu siapa yang menciptakan. Juga tak tahu akan ke mana ia setelah mati. Hati mati tak bisa dinasihati apapun dan siapapun. Ia telah dikunci oleh Allah dari hidayah.