Oleh : Saifunnajar
Dosen Ilmu Hukum
IAIN Datuk Laksemana Bengkalis.
Rapat Koordinasi Pengembangan Softskill Tingkat SMA Sederajat di Kabupatan Bengkalis yang ditaja oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Riau di Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkalis merupakan langkah awal menyamakan persepsi pentingnya dilaksanakan Pelatihan Softskill di Lembaga Pendidikan, giat ini akan ditindak lanjuti Pelatihan Softskill bagi Guru BK di sekolah Tingkat SMA sederajat yang direncanakan bulan Juni 2025 di Kota Bengkalis.
Kegiatan Rakor dilaksanakan pada hari Rabu, 28 Mei 2025. diikuti oleh jajaran terkait seperti Kepolisian, Kesbangpol, Kantor-kantor Dinas , Kamenag, Camat, Kepala Desa. Kepala SMA, SMK dan Kepala Aliyah Negeri dan Swasta, dibuka oleh Bupati Kabupaten Bengkalis diwakili oleh Staf Ahli Bagian Kemasyarakatan dan SDM Pemda Kabupaten Bengkalis bapak Drs. Johansyah Syafri.
Dalam pengarahannya Bapak Johansyah mengajak peserta rapat termotivasi berupaya menjadi garda terdepan memerangi narkotika di Kabupaten Bengkalis termasuk di Institusi Pendidikan, berupaya secasa masif dan kolaboratif dengan semua pihak sehingga saling bersinergi mewaspadai dan mencegah pengaruh narkotika di Kabupaten Bengkalis. Pemda Bengkalis menyambut baik kegiatan Rakor dan Pelatihan Softskill dilaksanakan di Bengkalis.
Sementara itu dari Kepala BNN Provinsi Riau, diwakili ibu Dina Fitriana Lubis.S.Sos. dalam kata pengantarnya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemda Kabupaten Bengkalis telah menyambut dengan baik kegiatan Rakor dan terima kasih para peserta telah hadir sehingga acara giat terlaksana dengan baik dan lancar.
Ibu Dina juga menjelaskan mengapa tahun ini ditunjuk Kabupaten Bengkalis lokasi Pelatihan Softskill, karena dalam bentuk kewaspadaan dini agar para remaja khususnya siswa SMA sederajat memiliki ketahan diri dari pengaruh narkotika, dikarenakan juga Bengkalis kemungkinan dijadikan pintu masuk melalui laut oleh jaringan pengedar narkotika Internasional.
Giat diisi oleh para pemateri disampaikan oleh Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Bengkalis bapak Ikhsan, M.Pd , yang menguraikan bagaimana strategi pencegahan dini terhadap narkotika di lingkungan sekolah SMA sederajat khususnya di Kabupaten Bengkalis, antara lain bapak Ikhsan menerangkan pentingnya menanamkan nilai-nilai Budi pekerti luhur terutama nilai agama di sekolah sebagai benteng pertahanan dari pengaruh narkotika.
Penyaji berikutnya kebetulan saya Saifunnajar dari Akademisi IAIN Datuk Laksemana Bengkalis ditugaskan untuk materi berjudul Meningkatkan ketahanan remaja dari pengaruh narkotika melalui pelatihan softskill. Materi ini sebagai pengantar yang kemudian akan diperdalam pada saat pelatihan softskill.
Ada tiga hal penting bagian Softskill yang berkaitan dengan membentengi diri dari pengaruh narkotika para remaja di SMA sederajat, yaitu keterampilan menerapkan model-model Regulasi diri, Asersi, dan Reaching Out.
Regulasi diri adalah kemampuan remaja siswa SMA sederajat untuk mengelola pikiran, emosi, dan perilakunya agar tidak terpengaruh dengan penggunaan narkotika di sekolah.
Kemudian Asersi atau perilaku asertif adalah kemampuan remaja untuk berkata “tidak” terhadap ajakan atau tekanan untuk menggunakan narkotika dengan cara yang tegas, sopan, dan percaya diri tanpa merasa bersalah atau terpengaruh oleh tekanan teman sebaya.
Reaching out adalah upaya aktif siswa untuk mencari bantuan, dukungan, atau informasi dari orang lain seperti guru, orang tua, konselor, atau teman ketika menghadapi tekanan, masalah, atau godaan terkait narkotika..
Tiga hal pesan ini yang dibutuhkan siswa bagaimana menerapkan dalam kehidupan sehari-hari siswa yang tentu membutuhkan contoh-contoh dan bimbingan oleh pelatih kepada guru BK menggunakan modul yang disiapkan oleh pelatih, kemudian diajarkan dan diterapkan di sekolah.
Pembicara ketiga dari ibu Dina Ftriyana Lubis.S.Sos, Selalu Koordinator P2M BNNP Riau
Dengan materi Program Ketahanan Keluarga Anti Narkoba Berbasis Sumber Daya Pembangunan Desa,
menyampaikan harapannya, pertama, perlu menjadi kesadaran semua bahwa pulau Bengkalis daerah waspada Narkotika karena dirasa rawan terhadap jalur pintu masuknya melalui jalur laut yang berbatas langsung dengan negara luar. Oleh karenanya BNN Provinsi Riau memperioritaskan pada tahun ini dilaksanakan Pelatihan Softskill bagi guru BK SMA sederajat di Bengkalis.
Kedua, penting dipahami bahwa narkotika saat ini memiliki 91 jenis atau macam varian yang sebagiannya dikemas menarik dengan harga murah yang harga terjangkau bagi remaja.
Ketiga, Indonesia dianggap pasar yang potensial, penyalahgunaan narkotika lebih kurang 3,66 juta orang
Keempat, Narkotika sangat berbahaya dan serius karena dapat merusak otak yang tidak ada jaminan akan sembuh.
Kelima, dengan kemajuan teknologi, penyalahgunaan media sosial melakukan pasar gelap menjual narkotika secara ilegal sasarannya adalah para remaja yang juga perhatian dan pengawasan dari orang tua dan semua pihak.
Demikian antara lain informasi yang disampaikan oleh ibu Dina Fitriyani Lubis. Terakhir ibu menyampaikan pantun namun saya lupa mencatatnya. Kata bapak Staf Ahli bapak Drs.Johansyah Syafri, ciri orang Melayu itu pandai berpantun tapi tidak pakai teks atau catatan. Selesai.