IAIN Datuk Laksemana Bengkalis (humas) Jakarta – Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kemenag, Prof. Dr. phil. Sahiron, MA, menegaskan arah baru transformasi PTKIN yang lebih terbuka, adaptif, dan inovatif. Hal ini disampaikan dalam sambutan terbarunya yang menyoroti lima kebijakan strategis Diktis dalam agenda Rapat Koordinasi Kelulusan UM-PTKIN yang digelar di Jakarta (24/06/2025).
Prof. Sahiron berharap agar seluruh PTKIN untuk aktif merancang program studi baru yang inovatif dan relevan dengan dinamika sosial serta kebutuhan industri. Ia juga menegaskan pentingnya membuka ruang pembelajaran fleksibel seperti kelas Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) serta penguatan Program Magang Mahasiswa secara nasional.
Lima point penting yang dibahas oleh Prof. Sahiron dalam upaya transpormasi PTKIN yakni :
Pertama, aturan Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) akan segera terbit. Pengalaman kerja dan belajar nonformal seperti mengajar, berdakwah, atau belajar di pesantren bisa dikonversi menjadi SKS.
Kedua, Diktis mendorong pendirian program studi kreatif dan relevan zaman, seperti manajemen konten dakwah digital, ekonomi syariah kreatif, dan teknologi informasi Islam.
Ketiga, Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) akan diperluas agar mahasiswa dari wilayah 3T bisa mengakses PTKIN unggulan dari kampung halaman.
Keempat, mahasiswa program doktor (S3) yang sedang tugas belajar tetap diperbolehkan mengurus sertifikasi dosen (serdos) jika memenuhi syarat.
Kelima, program magang mahasiswa akan diakui dan dikonversi menjadi SKS, dengan pengawasan dan evaluasi ketat dari kampus dan mitra industri.
Lebih lanjut Prof. Sahiron menegaskan bahwa PTKIN harus merespon kebutuhan zaman yang terus berkembang.
Agenda ini dihadiri oleh seluruh pengurus Forum Rektor PTKIN, para rektor dan ketua, wakil rektor I, serta seluruh panitia nasional PMB. Turut hadir, Rektor IAIN Datuk Laksemana Bengkalis, Dr. H. Abu Anwar, M.Ag.
Menyoroti pendapat Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kemenag, Prof. Dr. phil. Sahiron, MA tersebut, Rektor IAIN Datuk Laksemana Bengkalis menerangkan bahwa saat ini seluruh PTKIN memang dituntut untuk lebih terbuka dan adaptif dalam merespon kebutuhan zaman. Peningkatan kualitas Pendidikan dan SDM lulusan yang matang serta professional yang siap terjun ke masyarakat sangat diperlukan sebagai bentuk kontribusi dan menekan tingginya angka pengangguran bagi lulusan perguruan tinggi.