Oleh : Dr. H. Abu Anwar, M.Ag (Ketua STAIN Bengkalis)
Mendekati bulan Haji atau Bulan Dzulhijjah menjadi moment yang sangat ditunggu-tunggu oleh seluruh jamaah haji dunia yang telah terpanggil dan memiliki kesempatan untuk berangkat haji. Ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam yang kelima dan wajib hukumnya bagi setiap Muslim yang mampu secara fisik dan finansial. Ibadah ini melibatkan perjalanan ke Baitullah di Makkah untuk melaksanakan berbagai amalan seperti ihram, tawaf, sai, dan wukuf di Arafah.
Tak heran jika ibadah ini memiliki banyak persiapan baik itu dari seluruh jamaah maupun dari Kementerian Agama RI sebagai penanggung jawab pelaksanaan ibadah haji di Indonesia. Persiapan yang matang dari calon jamaah haji, seperti persiapan fisik, mental, dan finansial, sangat penting untuk menjalankan rangkaian ibadah haji dengan lancar dan khusyuk. Kementerian Agama RI juga memiliki peran penting dalam memastikan ibadah haji terlaksana dengan baik, mulai dari persiapan kuota, pelayanan di tanah suci, hingga pendampingan dan bimbingan ibadah haji.
Setiap tahunnya, Kementerian Agama RI delalu berupaya memberikan pelayanan haji prima bagi seluruh jamaah. Hal ini dilakukan untuk mewujudkan perjalanan haji yang aman, nyaman, serta mencapai kemabruran bagi para jemaah.
Menjelang keberangkatan haji Tahun 2025, Menteri Agama, Nasaruddin Umar meminta seluruh jajaran Kementerian Agama menyiapkan layanan prima bagi jemaah haji, mulai dari asrama embarkasi hingga tiba di Tanah Suci.
“Berikan layanan terbaik sejak dari embarkasi. Saya minta semua petugas menyambut jemaah dengan senyum, berikan energi positif di awal keberangkatan. Seluruh petugas haji harus memiliki perspektif untuk mendahulukan kepentingan jemaah,” ujar Menag.
Berbagai pelayanan Prima Kemenag dalam penyelenggaraan ibadah haji dimulai dari persiapan di Tanah Air, yakni :
1. Bimbingan Manasik: Kemenag menyediakan bimbingan manasik haji yang komprehensif untuk mempersiapkan jamaah secara spiritual dan praktis.
2. Aplikasi HajiPintar: Kemenag juga mengembangkan aplikasi HajiPintar untuk memudahkan jamaah dalam mengakses informasi dan layanan selama haji, termasuk peta interaktif, panduan doa, dan informasi cuaca.
3. Penyelenggaraan Syariat: Kemenag memastikan seluruh tahapan haji dilaksanakan sesuai dengan syariat Islam, termasuk bimbingan manasik, pelatihan, dan jaminan keilmuan.
Selama di perjalanan :
1. Pelayanan di Embarkasi: Kemenag menekankan pelayanan yang ramah dan profesional sejak awal keberangkatan, mulai dari penyambutan hingga keberangkatan jamaah.
2. Penyediaan Fasilitas: Kemenag memastikan tersedianya fasilitas yang memadai, seperti akomodasi, transportasi, dan pelayanan kesehatan.
3. Pengaturan Pergerakan: Kemenag juga mengatur pergerakan jamaah di area-area yang padat, seperti Muzdalifah, untuk memastikan keamanan dan kenyamanan jamaah.
Pelayanan prima kementerian agama akan dilanjutkan ketika para jamaah telah sampai ditanah suci, diantaranya dengan diberikan :
1. Layanan Kesehatan: Kemenag menyediakan pelayanan kesehatan yang memadai, termasuk penanganan jamaah yang sakit atau tertinggal dari rombongan.
2. Bantuan Petugas: Kemenag memastikan petugas haji fokus memberikan layanan kepada jamaah, bukan hanya sibuk dengan ibadah pribadi.
3. Pengawasan Pelayanan: Kemenag juga mengawasi penyelenggaraan haji oleh Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umroh (PPIU) untuk memastikan standar pelayanan minimal dipenuhi.
Selain itu, Kementerian Agama juga menyediakan beberapa inovasi pelayanan kemenag, diantaranya :
1. Strategi Murur:
Kemenag telah menerapkan strategi murur di Muzdalifah untuk mengatasi keterbatasan ruang dan waktu, memungkinkan jamaah yang udzur untuk tetap dapat melaksanakan haji dengan nyaman.
2. Penyembelihan Dam:
Kemenag telah memastikan penyembelihan hewan dam bagi petugas haji di Indonesia, dan berupaya untuk melakukan hal yang sama bagi jamaah.
3. Kolaborasi:
Kemenag juga berkolaborasi dengan berbagai pihak, seperti Komisi VIII DPR RI, untuk meningkatkan kualitas pelayanan haji.
Dengan berbagai upaya ini, Kemenag berupaya memberikan pelayanan haji yang prima dan memuaskan bagi seluruh jamaah Indonesia, sehingga mereka dapat menjalankan ibadah haji dengan nyaman, aman, khusyuk, dan mendapatkan haji yang mabrur.
Kesuksesan plaksanaan haji membutuhkan kolaborasi dan komitmen dari semua pihak yang terlibat, baik pemerintah, penyelenggara, maupun para petugas haji. Setiap inovasi dan kebijakan yang diimplementasikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan memastikan kenyamanan serta keselamatan jemaah.
Menjelang pelaksanaan ibadah haji Tahun 2025, semoga Allah SWT memberikan kemudahan dan kelancaran bagi seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun 2025, serta seluruh jamaah haji agar dapat menunaikan ibadah dengan lancar, khusyuk, dan kembali ke tanah air dengan membawa keberkahan, Aamiin.