Beberapa waktu lalu, Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Kamaruddin Amin, memimpin delegasi Indonesia dalam perhelatan Senior Officials Meeting (SOM) ke-49 dan MABIMS ke-21 yang berlangsung di Melaka, Malaysia, pada 15 Oktober 2025. Dalam forum bergengsi ini, Kamaruddin menyerukan pentingnya memperkuat kolaborasi antarnegara anggota MABIMS untuk membangun praktik keberagamaan yang inklusif, moderat, dan ramah lingkungan di kawasan Asia Tenggara.
Dalam sambutannya di hadapan para pejabat tinggi negara anggota, Kamaruddin menegaskan perlunya memperkuat pertukaran pengetahuan, kebijakan, dan praktik baik dalam tata kelola kehidupan beragama. Menurutnya, MABIMS memiliki potensi besar menjadi teladan bagi dunia Islam dalam mewujudkan masyarakat berperadaban yang damai dan berkeadilan.
“Kedekatan budaya dan tradisi negara-negara MABIMS adalah modal besar. Kita perlu saling belajar dan berkolaborasi agar nilai-nilai Islam yang moderat dan berkeadaban dapat menjadi fondasi pembangunan masyarakat serantau,” ujar Kamaruddin Amin di Melaka, Selasa (15/10/2025).
Ia menambahkan, kerja sama antarnegara dalam kerangka MABIMS perlu terus diperkuat agar menjadi contoh keberagamaan yang harmonis, toleran, dan berkelanjutan. Kolaborasi lintas negara ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata bagi kesejahteraan umat dan pembangunan peradaban di kawasan Asia Tenggara.
Rektor IAIN Datuk Laksemana Bengkalis, Dr. H. Abu Anwar, M.Ag memberikan apresiasi dan kebanggaan atas kiprah Sekretaris Jenderal Kementerian Agama, Prof. Kamaruddin Amin, yang memimpin delegasi Indonesia dalam Senior Officials Meeting (SOM) ke-49 dan MABIMS ke-21 di Melaka, Malaysia tersebut.
Menurut Rektor, kepemimpinan Prof. Kamaruddin dalam forum internasional tersebut merupakan bukti nyata bahwa Indonesia terus memainkan peran strategis dalam mengarusutamakan nilai-nilai moderasi beragama, inklusivitas, dan keberlanjutan lingkungan di tingkat regional maupun global.
“Apa yang disampaikan Prof. Kamaruddin tentang pentingnya kolaborasi antarnegara anggota MABIMS dalam membangun praktik keberagamaan yang inklusif dan ramah lingkungan sejalan dengan arah kebijakan Kementerian Agama, sekaligus menjadi teladan bagi dunia Islam,” ujar Rektor.
Selain itu, Rektor memandang partisipasi aktif Indonesia dalam forum MABIMS sebagai momentum memperkuat diplomasi keagamaan yang berwawasan kemanusiaan dan keberlanjutan.
“Kepemimpinan Prof. Kamaruddin menunjukkan bahwa Indonesia bukan hanya pusat moderasi beragama, tetapi juga pusat inspirasi bagi negara-negara serantau untuk membangun masyarakat madani yang berkeadilan dan berperadaban,” tegas Rektor.







