Oleh : Dr. H. Abu Anwar, M.Ag (Ketua STAIN Bengkalis)
Ekoteologi
Ekoteologi adalah pendekatan teologis yang menggabungkan pemahaman teologis dengan prinsip-prinsip ekologis untuk memahami hubungan manusia dengan alam dan lingkungan. Konsep ini menekankan pentingnya menjaga alam sebagai bagian dari iman dan ketaatan kepada Tuhan. Konsep ini juga menekankan pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan hidup sebagai bagian dari tanggung jawab spiritual.
Ekoteologi ini bertujuan untuk mendorong tindakan nyata dalam menjaga lingkungan, memahami dampak lingkungan terhadap spiritualitas manusia, dan mengembangkan kesadaran tentang tanggung jawab moral dan spiritual terhadap alam.
Agama, dalam konteks ekoteologi, dapat menjadi landasan spiritual untuk memperkuat kesadaran moral, mendorong aksi nyata, dan meningkatkan pemahaman tentang isu-isu lingkungan. Dalam Islam ekoteologi menekankan bahwa alam adalah ciptaan Tuhan yang harus dijaga dan dilestarikan.
Dalam pandangan Islam ekoteologi adalah pendekatan yang relevan dalam upaya menjaga lingkungan dan mengatasi krisis iklim, dengan menggabungkan nilai-nilai Islam dan prinsip-prinsip ekologis. Konsep ini mendorong manusia untuk memahami pentingnya hubungan manusia dengan alam dan mengambil tindakan nyata untuk menjaga lingkungan.
Islam mengajarkan pada pemeluknya agar mengenal adanya tiga hubungan, yaitu hubungan dengan Tuhan, hubungan dengan manusia, hubungan dengan alam/lingkungan. Sebagai muslim yang baik maka harus menyadari dirinya adalah seorang abdi (hamba) yang lemah maka harus ibadah dengan baik sebagai bentuk pengabdian pada Penciptanya. Lalu, manusia sebagai makhluk ciptaan harus menjalin hubungan yang baik antar sesamanya sehingga terbangun kesalehan sosial sebagai cara untuk meraih hidup bersama yang bermarwah dan Sejahtera. Selanjutnya, karena manusia adalah bagian dari alam semesta maka wajib untuk menjaga hubungan baik dengan alam lingkungannya, bahkan dijelaskan dalam surat al-Baqarah ayat 30, انِّيْ جَاعِلٌ فِى الْاَرْضِ خَلِيْفَةًۗ (Sesungguhnya Aku menjadikan manusia sebagai khalifah).
ASN PPPK adalah pegawai pemerintah yang bekerja dengan perjanjian kerja. Mereka memiliki peran penting dalam menjalankan program-program pemerintah, termasuk program lingkungan hidup. Berbeda dengan PNS yang memiliki status sebagai pegawai tetap, PPPK memiliki status sebagai pegawai kontrak, yang masa kerjanya disepakati melalui perjanjian.
Ekoteologi dan ASN PPPK memiliki hubungan yang menarik alasannya adalah ASN PPPK dapat berperan dalam mengimplementasikan kebijakan lingkungan hidup yang berbasis ekoteologi, ASN PPPK dapat mengembangkan program-program lingkungan hidup yang berkelanjutan dan berbasis ekoteologi, dan ASN PPPK dapat meningkatkan kesadaran lingkungan hidup di kalangan masyarakat dan pemerintah. Sebagai contoh implementasi ekoteologi dalam pekerjaan ASN PPPK adalah:
- Pada pengembangan program penghijauan. ASN PPPK dapat mengembangkan program penghijauan yang berbasis ekoteologi untuk meningkatkan kesadaran lingkungan hidup.
- Pada pengelolaan sampah. ASN PPPK dapat mengelola sampah dengan cara yang ramah lingkungan dan berbasis ekoteologi.
- Pada pendidikan lingkungan. ASN PPPK dapat melakukan pendidikan lingkungan hidup yang berbasis ekoteologi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.
Dengan demikian, ekoteologi dan ASN PPPK memiliki hubungan yang menarik dalam menjaga dan melestarikan lingkungan hidup. ASN PPPK dapat berperan penting dalam mengimplementasikan kebijakan lingkungan hidup yang berbasis ekoteologi.
“TANAMLAH POHON UNTUK KEBAIKAN BERSAMA DI MASA SEKARANG DAN AKAN DATANG”