Oleh : Dr. H. Abu Anwar, M.Ag (Rektor IAIN Datuk Laksemana Bengkalis)
Kurban dalam perspektif pendidikan Islam bukan hanya sekedar ibadah menyembeli hewan melainkan juga sebuah proses pendidikan yang kaya akan nilai-nilai. Ibadah kurban mengajarkan tentang ketaatan kepada Allah, rasa syukur, kebaikan sosial atau keshalehan sosial, dan pentingnya pengorbanan. Pendidikan Islam menekankan pentingnya meneladani Nabi Ibrahim dan putranya Ismail, serta memaknai kurban sebagai wujud ketakwaan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Nilai-nilai pendidikan dalam ibadah kurban dapat kita lihat dari berbagai aspek. Pertama adalah ketaatan kepada Allah. Kurban mengajarkan pentingnya mentaati perintah Allah dan tidak menolak ajarannya sebagaimana kisah Nabi Ibrahim yang rela mengorbankan putranya yaitu Ismail.
Yang kedua rasa syukur. Ibadah kurban merupakan wujud syukur atas nikmat yang diberikan Allah, baik berupa rezeki maupun kesehatan dengan berbagi sebagian rezeki kepada yang membutuhkan.
Yang ketiga keshalehan sosial atau kebaikan sosial. Kurban mendorong untuk berbagi dan membantu sesama khususnya fakir miskin melalui penyembelian hawan kurban dan mendistribusikan dagingnya.
Yang keempat adalah pengorbanan. Kurban mengajarkan arti pengorbanan yaitu rela mengorbankan harta benda dan kepentingan diri sendiri demi kepentingan orang lain dan dalam rangka mendekatkan diri dan mengharap perintah Allah.
Yang kelima keteladanan.Kisah Nabi Ibrahim dan Ismail menjadi teladan dalam beribadah dan bertakwa serta mengajarkan arti pentingnya pengorbanan dan ketaatan kepada Allah.
Yang keenam mendekatkan diri kepada Allah. Kurban merupakan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah karena kata kurban berasal dari kata “qorroba” yang berarti dekat.
Lalu bagaimana implementasi kurban dalam pendidikan? Implementasi kurban dalam pendidikan dapat dilakukan melalui pendidikan agama. Penting untuk menyampaikan nilai-nilai kurban dalam pendidikan agama sehingga siswa memahami makna dan hikmah dibalik ibadah tersebut.
Yang kedua melalui pendidikan moral. Kurban dapat menjadikan contoh untuk menumbuhkan sikap peduli sosial,empati dan tanggung jawab terhadap sama.
Yang ketiga pendidikan keuangan. Kurban dapat menjadikan contoh untuk mengelola keuangan dengan baik yaitu menyisihkan sebagian rezeki untuk kegiatan sosial dan ibadah.
Yang keempat pendidikan keluarga. Artinya bahwa keluarga dapat berperan penting dalam menyampaikan nilai-nilai kurban kepada anak-anak sehingga mereka memahami makna dan pentingnya ibadah kurban tersebut.
Dengan demikian ibadah kurban tidak hanya menjadi sebuah ritual keagamaan tetapi juga merupakan bagian integral dari pendidikan yang membentuk pribadi yang beriman, berakhlak mulia dan peduli terhadap sesama.