STAIN Bengkalis (humas) Bengkalis – Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Bengkalis melalui unit Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) menggelar Pembekalan terhadap 580 mahasiswa peserta Kerja Kuliah Nyata (KKN) Regional Angkatan IX Tahun 2023, Senin (03/07/2023).
Mengusung tema ”Memperkuat Moderasi Beragama Melalui Pendekatan Kearifan Lokal”, acara berlangsung di Gedung LAMR Bengkalis dan dibuka oleh Ketua STAIN Bengkalis melalui Wakil Ketua II, H. Nasrun Harahap, MA.
Pembekalan menghadirkan beberapa narasumber yakni dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Bengkalis, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bengkalis, Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Bengkalis, Ketua STAIN Bengkalis, Wakil Ketua III STAIN Bengkalis, dan dari unit P3M.
KKN Regional Angkatan IX STAIN Bengkalis Tahun 2023 akan berlangsung selama 45 hari dimulai pada 05 Juli s.d 19 Agustus 2023. Adapun jumlah lokasi yang menjadi tempat KKN mahasiswa sebanyak 50 desa yang tersebar di 5 kecamatan yakni Kecamatan Bengkalis, Kecamatan Bantan, Kecamatan Bukit Batu, Kecamatan Siak Kecil dan Kecamatan Tasik Putri Puyu di Kabupaten Kepulauan Meranti.
Dalam arahannya, Wakil Ketua Bidang Administrasi Umum dan Perencanaan, H. Nasrun Harahap, MA menyampaikan pesan kepada seluruh mahasiswa yang hendak melakukan KKN agar mengikuti rangkaian pembekalan dengan baik hingga selesai.
“Pelaksanaan KKN merupakan program besar berupa pengabdian dan pengaplikasian segala ilmu yang telah didapat di bangku perkuliahan. Dalam hal ini saya berpesan kepada para mahasiswa agar senantiasa jaga diri dan berahlak mulia. Megikuti segala peraturan yang ada baik itu aturan STAIN Bengkalis maupun adat istiadat dimanapun berada.” Ungkapnya.
Sementara itu, Ketua STAIN Bengkalis, Prof. DR. H. Samsul Nizar, M.Ag yang saat bersamaan sedang melakukan perjalanan dinas ke Kota Batam berharap pelaksanaan KKN Tahun 2023 dapat berjalan lancar dan seluruh mahasiswa peserta KKN dapat melakukan pengabdian terbaiknya kepada masyarakat serta melakukan pengembangan potensi kearifan lokal masyarakat.