Oleh : Saifunnajar
saifunnajar3112@gmail.com
Penglihatan elang botak jauh lebih tajam daripada penglihatan manusia. Beberapa ilmuwan memperkirakan bahwa jika anda memiliki mata elang, anda akan dapat melihat seekor semut merangkak di tanah dari atap gedung sepuluh lantai. Demikian dilansir dari Kids. Nasionalgeographic. com
Dikatakan juga Elang botak cenderung membangun sarang yang tahan lama yang mereka gunakan selama beberapa tahun. Setiap tahun mereka menambahkan lebih banyak ranting, daun, dan cabang ke bantalan puncak pohon mereka yang berarti sarangnya bisa menjadi sangat besar. Salah satu di Ohio lebarnya lebih dari 8 kaki, tingginya 12 kaki, dan beratnya hampir 2 ton.
Di suatu daerah saya pernah melihat sarang burung elang di sebuah tower yang tinggi, sarang elang dibiarkan oleh masyarakat sekitar tidak diganggu, malah senang menikmati terbang elang pergi dan pulang membawa hasil ikan tangkapan lewat kakinya tajam untuk keluarga elang, karena disadari juga burung elang jenis hewan yang dilindungi, makhluk diciptakan Tuhan untuk menjaga keseimbangan ekosistem lingkungan.
Secara fisik memang daya pandang manusia tidak setajam penglihatan elang. Namun ketajaman penglihatan manusia secara non fisik (penglihatan mata hati) jauh lebih tajam dari elang. Kecepatan dan ketajaman penglihatan manusia adalah bagai kecepatan cahaya. ini sesuai dalam doa Rasul Allah yang berbunyi “Ya Allah jadikanlah pada hatiku cahaya, pada pendengaran cahaya, pada penglihatanku cahaya, pada hadapan, belakang, kanan, kiri, atas, bawahku cahaya”.HR.Muslim.
Ketajaman penglihatan manusia tidak dibatasi ruang dan waktu, karena yang dimaksud cahaya disini adalah ilmu atau petunjuk hidup yang menerangi dari segala arah. Ketajaman hati dan penglihatan perlu terus di asah, agar menghasilkan banyak kebaikan dan manfaat. Apa yang didengar, dilihat manusia dari manapun datangnya semua menjadi petunjuk, ilmu, pelajaran, yang bermanfaat serta mendatangkan kebaikan baginya serta orang lain.
Burung Elang Allah ciptakan untuk manusia, agar menjadikannya sebagai petunjuk dan perbandingan. Petunjuk kebesaran Allah, perbandingan elang yang tidak diberi akal oleh Allah, kalau didik sejak kecil dia akan patuh pada tuannya. Apalagi harusnya manusia dengan menerima pendidikan sejak kecil akan lebih cerdas, pandai, santun pada orang tua, patuh pada Penciptanya, mencintai Rasulnya, Bertanggung jawab pada lingkungannya.
Dari sisi pertanggung jawaban, burung elang bertugas sebatas memenuhi eksistensi hidupnya beserta anak-anaknya. Sedang penglihatan manusia ada sisi pertanggung jawaban. Mata adalah panca indra, di anugerahkan Allah sebagai alat mencari ilmu, wajib dikerahkan dan dimanfaatkan secara optimal dengan mengasah ketajaman pandangan. Perantaraan mata juga manusia dapat terjerumus pada kehendak rendahnya hawa nafsu, maka manusia harus merundukkan, dan menahan penglihatannya, seperti dilarang melihat wanita yang bukan mahramnya, jika dilanggar oleh manusia akan ada sangsi dosa yang diterima kelak kemudian hari. Sesuai firman Allah, “Katakan kepada orang mukmin hendaklah mereka merendahkan pandangan mereka kepada para wanita, dan agar memelihara kehormatan mereka, hal itu lebih suci, dan Allah akan memperlihatkan hasil amalanmu”. QS. An-Nur:30.
Terkait soal pandangan, memang sulit memeliharanya, baik sengaja atau tidak sengaja, dan Allah Swt juga sudah paham kelemahan manusia, maka Allah hanya meminta kepada segenap manusia agar segeralah saja kembali menyesali dan kembali minta ampun, dengan cara itu semoga taubat kita diterima-Nya, Allah berfirman :”Wa tuubuu Ilallaahi Jamii’a Ayyuhal Mukminuun La’allakum Tuflihum” Artinya: Dan bertaubat kepadanya hai seluruh orang beriman, agar kalian mendapat kemenangan.(QS.An-Nur:31).
Allahu ‘Alam bi showab.