Oleh : Saifunnajar (Dosen STAIN Bengkalis)
Ada dua hadits yang senada berkaitan anjuran tolong menolong dalam Islam. Pertama ;
Rasulullah Saw bersabda :
Dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah Saw. bersabda: “Barang siapa meringankan seorang mukmin dari suatu kesulitan dunia, maka Allah akan membebaskannya dari suatu kesulitan pada hari kiamat. Barang siapa memberi kemudahan kepada orang yang berada dalam kesulitan, maka Allah akan memberikan kemudahan di dunia dan akhirat. Barang siapa menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutup aibnya di dunia dan akhirat. Allah akan selalu menolong hamba-Nya selama hamba tersebut menolong saudaranya sesama muslim. HR. Muslim.
Kedua :
Dari Salim dari bapaknya bahwa Rasulullah Saw. bersabda: “Seorang muslim dengan muslim yang lain adalah bersaudara. Ia tidak boleh berbuat zhalim dan aniaya kepada saudaranya yang muslim. Barang siapa yang membantu kebutuhan saudaranya, maka Allah akan memenuhi kebutuhannya. Barang siapa membebaskan seorang muslim dari suatu kesulitan, maka Allah akan membebaskannya dari kesulitan pada hari kiamat. Dan barang siapa menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutupi aibnya pada hari kiamat kelak. HR. Muslim.
Kalau kita sarikan pesan dari dua hadits ini, maka dapat ditarik :
- Memberikan bantuan berupa keringanan dan kemudahan terhadap saudaranya yang muslim.
- Menutupi rahasia keburukan saudaranya yang muslim.
- Tidak boleh berbuat zalim dan aniaya kepada saudara sesama muslim.
- Allah membebaskan dari segala kesulitan dunia dan akhirat kepada orang yang memberikan bantuan saudaranya yang Muslim.
Jika nilai ajaran yang terkandung dalam hadits ini dibawa kepada sistem bermualah sesama muslim, maka bisa boleh jadi dapat membangun lembaga perekonomi umat, yang sangat dinantikan.
Persoalan saudara kita saat ini masih banyak membutuhkan ketersediaan lapangan kerja. Mereka membutuhkan modal usaha, terutama saudara kita di kampung-kampung dan desa-desa.
Kita sangat yakin masih banyak orang-orang di luar sana, orang-orang kaya atau disebut para aghniya, baik yang ada di desa, di kota, di Indonesia atau di luar negeri, tergerak hati mereka ingin bersimpati dan ingin menjalankan Sunnah Rasulullah. Ingin berkarya dan berjaya dalam kehidupan yang lebih bermanfaat dan berkah di dunia dan akhirat dengan cara mengulurkan tangan untuk saudara sesama.
Ada contoh menarik yang penulis baca di Media sosial. Datangnya keluarga besar Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi dari Arab Saudi ke Sumatera Barat akan berinvestasi, bekerjasama tolong menolong menjalankan usaha yang saling menguntungkan kedua pihak. Mereka datang bersama keluarga besarnya dari berbagai negara, dari turki, Amerika dan Malaysia.(lihat :Padek.Jawapos.com : Keturunan Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi Tiba di Kota Padang, Niat Berinvestasi di Sumbar).
Hanya satu contoh yang kita angkat di sini, tentu dengan berbagai inovasi telah banyak dilakukan saudara kita yang kaya, berbagai proyek mengurangi kemiskinan di persada Nusantara. Diharapkan kerja mulia ini terus berlanjut oleh generasi ke generasi. Ternyata nilai ajaran agama Islam, prinsip tolong menolong, sebenarnya dapat diimplementasikan ke dalam berbagai hal untuk mengangkat persoalan umat. Baik peningkatan ekonomi, peningkatan pendidikan, sosial budaya dan sebagainya.
Allahu ‘Alam bi Showab.