Oleh : Saifunnajar (Dosen STAIN Bengkalis)
Dia adalah Asasriwarni, dilahirkan pada 27 Maret 1952 di Mahat (Maek) Kecamatan Gunung Omeh, Kecamatan Bukit Barisan. Kabupaten 50 Kota, Provinsi Sumatera Barat. Beliau anak pertama dari 3 saudara.
Pendidikannya, Pada tahun 1960 , Masuk SR, 5 tahun, dan SD, 1 tahun di Nagari Maek. Kemudian 1967, Masuk Tarbiyah, selama 5 Tahun, di Tabek Godang. Selanjutnya melanjutkan IAIN Bukittinggi 1972 sampai 1974, tamat Sarjana Muda. Kemudian melanjutkan tingkat Doktoral.
tahun 1975 di IAIN Imam Bonjol Padang, pada Fakultas Syariah, tamat 1977. Pada tanggal 1 Maret 1978, diangkat menjadi Asisten dosen IAIN Imam Bonjol Padang. Masuk S2 tahun 1982 – 1983. IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Kemudian masuk S3 tahun 1996 IAIN Yogyakarta, tamat 2008. Pada Tahun 2010, Kuliah S2 di UNES Padang, untuk mendapatkan gelar MH.
Keluarga :
Bapak Asasriwarni menikah pada usia 27 tahun dengan Fauruziah Syam, pada tanggal 9 September 1979. Pada tahun 2015, Ibu Fauruziah wafat.
Anak:
Pada tahun 1981, lahir anak pertama bernama Afkongresi Mahatta (Esi).
Anak kedua Fajri, 5 Februari 1985.
Ketiga M.Afdal Mahatta, lahir 14 Agustus 1987.
Pada tanggal 7 Maret 2020, bapak Asasriwarni menikah dengan Oktaviani, Mahasiswa S2 UIN IB Padang.
Pengalaman tugas.
– Mengajar di Fakultas Syari’ah, S1, S2, S3 UIN Imam Bonjol Padang.
-Mengajar S2 UNES
-S2 IAIN Batu Sangkar,
– dan lain-lain.
Konsep diri dan Filosofi hidup.
Prof.Dr.Asasriwarni,MH di kenal sejak kecil oleh teman di kampung anak yang gigih, tidak mudah menyerah, pekerja keras. Berjalan kaki dari rumah ke sekolah selama 40 menit setiap hari merupakan hal biasa. Senang organisasi, Pertama menjadi Pengurus IPPNU MTI Tabek Godang, Ketua Dewan Mahasiswa IAIN IB Padang. Pengurus MDI, Pengurus Tarbiyah Kota Padang. Ketua Umum HMI Cabang Bukit Tinggi. Dan banyak lagi organisasi yang bapak Prof ikuti.
Memegang teguh sikap.
Sebagaimana dijelaskan bahwa bapak Asasriwarni memiliki sikap yang gigih, tidak mudah menyerah, kemauan, dan kerja keras, tulus berbuat dan bertindak. Beliau realisasikan dalam kehidupan sehari-hari. Memiliki kemampuan kolaborasi, moderat, dan mengutamakan membantu sesama. Itu yang wujud dalam diri pak Prof. Diakui oleh banyak orang-orang pernah berinteraksi dengannya. Ini jualah tentunya yang menghantarkan beliau mampu sampai puncak karir seorang dosen, Guru Besar dan pensiun di usia 70 Tahun.
Tahun lalu, saya dapat kiriman paket dari Pak.Prof. Asas. Ternyata berisi dua buku; Autobiografi dan kumpulan tausiah.
Kalau saya ke Padang mampir di rumah pak.Prof.Asas, selalu dapat jatah buku karangan beliau. Pak.Asas orang yang saya kagumi, karena beliau sangat perhatian sama mahasiswa, aku bisa bayar UKT, Aku bisa terus kuliah, aku bisa jadi asisten, aku bisa lebih percaya diri, karena dukungan beliau. Namun rupanya kemudian aku digariskan Allah Swt bertugas di Kementerian Agama Riau.
Beberapa lamanya aku terpisah dengan pak.Asas.Terhubung lagi dengan adanya hand phone.
Saya sangat senang membaca buku ragam tausiah pak.Asas, sebanyak 122 judul ceramah pak.Asas yang berhasil ditulis kembali dalam buku. Sangat membantu untuk bisa dibaca ulang.
Demikian juga buku Autobiografi pak Prof Asas, sangat menginspirasi, memotivasi kita sebagai anak didik beliau.
Buku Autobiografi itu diberi judul “Kesuksesan Anak Petani Menjadi Guru Besar. Buku diterbitkan oleh Mantagi, 2022, bersempena mengantar purna tugas 70 tahun Prof. Dr. H. Asasriwarni. MH.
Dalam buku tersebut terdapat enam orang yang memberikan Sambutan ; Terdiri dari Menteri Agama RI, Bapak Yaqut Cholil Qoumas; Direktur Perguruan Tinggi Keagamaan Islam, bapak Prof.Dr.Suyitno. M.Ag. ; Gubernur Sumatera Barat, Bapak H. Mahyeldi Ansharullah, S.P., ; Bupati Lima Puluh Kota. Bapak Safaruddin, Dt. Bandaro Rajo.SH. ; Wali Kota Padang, Bapak Hendri Septa. B.Bus.(Acc), M.I.B. Rektor UIN Imam Bonjol Padang. Ibu Prof. Dr..Martin Kustati.M.Pd.
Kemudian yang memberikan Testimoni dari Guru Besar sebanyak 41 orang, Di antaranya adalah:
Prof. Dr. Amin Abdullah. Prof. Dr. H.Amiur Nuruddin.MA. Prof. Dr. Armai Arief. M.Ag.
Prof. Dr. Awis Karni.M.Ag. Prof.Dr.H.Asnawir.M.Pd.
Prof.Dr. Alaiddin Kota.MA.
Berikutnya yang memberikan Testimoni dari Sahabat dan kolega Pak.Prof. sebanyak
98 orang. Dan Testimoni dari pihak keluarga sebanyak 6 orang.
Karena keterbatasan berikut ini saya ringkaskan delapan isi pesan dan kesan
yang memberi sambutan, Guru Besar dan Sahabat, Kolega pak H. Asasriwarni. MH. yakni :
- Prof. Dr. H. Asasriwarni. MH, adalah seorang santri yang pemberani megambil keputusan, seorang yang tangguh secara fisik, bersiaga raga dan badan semua didedikasikan untuk Indonesia. Tidak pernah lelah dalam berusaha dan terus berkarya untuk Indonesia. Sebagaimana Santri dahulu berani maju merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia, santri hari ini harus berani mengawal kemerdekaan.
– Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Agama RI.
- Di usianya 70 Tahun, Prof. Dr. H. Asasriwarni. MH. telah banyak menorehkan karya dan prestasi, telah memberi kemanfaatan kepada anak biologis, intelektual maupun ideologisnya, kepada keluarga, kolega, sahabat, negara, bangsa dan agamanya. Khairun naas anfaujum li ann naas, telah menjadi jargon sepanjang hayatnya.
– Prof. Dr. Suyitno. M.Ag. Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI.
- Membaca Autobiografi Asasriwarni bukan sekedar membaca perjalanan hidup Seorang anak manusia, tetapi bagaimana mengambil inspirasi perjuangan akademis, keutamaan, kepemimpinan, dan seni interaksi sosial kemasyarakatan, yang membawa puncak karir akademik dalam usia 70 tahun tetap energik serta produktif sebagai da’i dalam melayani umat, melalui ceramah, tulisan media cetak dan elektronik.
– H. Mahyeldi Ansharullah, S.P. Gubernur Sumatera Barat.
- Prof. Dr. H. Asasriwarni, MH. Berdiri tegap di dua sisi pengembangan kampus: Akademik dan Birokrasi. Sebagai akademisi, jabatan Guru Besar menjadi garansi otoritas keilmuan Prof.Asas. Keilmuan Prof. diakui banyak kalangan, dapat dilihat banyak kampus tempat beliau mengajar. Riwayat organisasi beliau merefleksikan kematangan berfikir seorang organisator yang lihai dan jeli dalam membaca persoalan. Sebagai seorang birokrat, Prof Asas memiliki jenjang karir yang mengagumkan. Di tataran internal kampus, beliau menapaki karir dari level Ketua Jurusan, Kepala Bagian, Wakil Dekan, Pgs.Dekan, Wakil Rektor, Pgs.Rektor, Ketua Senat Universitas, memperlihatkan kualifikasi birokrasi beliau dalam mengelola lembaga, menguasai manajemen dan tata kelola pada unit kerja paling kecil hingga paling besar yang ada di kampus.
– Prof. Dr. Martin Kustati. M.Pd, Rektor UIN Imam Bonjol Padang.
- Prof. Dr. Asasriwarni. MH, seseorang yang humanis dan moderat, diterima banyak orang, kelompok dan terpakai di banyak tempat dan posisi.
– Prof. Dr. Awis Karni. M.Ag., Guru Besar Fak.Dakwah UIN IB Padang.
- Uda Asas, tetap teguh dan sungguh-sungguh menjadi Da’i, mubaligh dan penceramah, penyejuk umat melalui tabligh, tertulis, dan memiliki jadwal khatib Jum’at.
– Prof. Dr. H. Duski Samad, M.Sg. Guru Besar UIN IB Padang.
- Pak Asas, Sangat aktif berdiskusi, memiliki pemikiran cemerlang, ramah, mudah bergaul. Sosok yang disenangi, selalu tampil sebagai pemberi semangat, humoris, dan santun bagi kolega dan para mahasiswa yang dibimbingnya.
– Prof. Dr. Khoiruddin Nasution.M.A, Dosen UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
- Prof. Dr. Asasriwarni, MH. Berprinsip: “Setiap orang diciptakan Tuhan ada gunanya, tidak ada yang sia-sia. Yang pekak pelepas bedil, yang buta penghembus lesung, yang lumpuh penjaga rumah”. Pak.Prof. Asas dalam berinteraksi pada siapapun, selalu memberi solusi sesuai bakat dan kemampuan, sehingga termotivasi dan optimis menghadapi tantangan.
– Dr. H. Saifunnajar, MH. Dosen STAIN Bengkalis.
Wallahu ‘Aklam bi Showab