Ada kaidah fikih mengajarkan :
انه يقدم في كل ولاية من هو أقوم بمصالحها
Artinya:
Seseorang yang lebih mampu mewujudkan kemaslahatan dalam tiap wilayah lebih didahulukan.
Dikutip dari kitab Al Furuq, (Anwar al-Furuq fi Anwa’ al-Furuq karya Imam Qarafi (684 H), jilid,III,h.102. Sebagaimana dijelaskan oleh Dr.Ahmad Sudarman Abbas, MA. Sejarah Qawaid Fiqhiyyah, h.152.
Kitab al-Furuq oleh Imam Qarafi yang berisi Qaidah Fikih ini termasuk sumber qaidah fikih dari Mazhab Imam Maliki,
Jika diaplikasikan kaidah ini dapat dicontohkan seperti pada saat capres , cawapres atau pilkada yang kita laksanakan waktu lalu. Ketika rakyat diminta mencari calon seorang pemimpin sebagai kepala negara, atau kepala daerah yang akan dipilihnya. Maka rakyat harusnya memilih dengan berpatokan kepada qaidah ; sejauh mana, atau yang mana lebih mendekati memiliki kemampuan merealisasikan janji program yang ditawarkan yang berorientasi pada kemaslahatan rakyat. Disamping juga dilihat karakter calon pemimpin yang memiliki komitmen yang tinggi untuk memenuhi dan melaksanakan program kerjanya yang pro-rakyat. Mana satu calon pemimpin yang lebih jujur, menggunakan anggaran pembangunan untuk rakyat, tidak korupsi dan tidak menyimpang serta melawan hukum. Jika ia telah menemukannya, maka itulah diceblosnya saat memilih di TPS. Rakyat juga harus bersungguh sungguh mencari pempimpinya yang terbaik dengan tidak tergiur dengan politik uang. Apabila ditemukan pemimpin yang amanah. Maka rakyat sendirilah yang akan capat mendapatkan maslahat yang banyak, berupa rakyat sejahtera. Apabila pemimpin terpilih bukan karena kemampuannya, maka amanat rakyat tidak dapat diwujukan, atau lebih ektrimnya sabda Nabi Saw “Fantazhiru sa’ah” , tunggu kehancuran. Bisa calon pemimpin yang akan hancur, atau bisa juga rakyat yang kecewa, akhirnya rakyat tetap dalam sengsara. Demikian berbahayanya jika mendapatkan pemimpin yang tidak amanah. Dari sisi positifnya kaidah ini mengingatkan
dan memberikan pelajaran kepada mahasiswa, generasi muda calon pemimpin, harus mempersiapkan diri, belajar, berfikir keras, melatih diri, memiliki gagasan, berkarya, mengabdi untuk masyarakat, baik di tingkat RT, RW, Dusun, Desa/Lurah, Kecamatan, Kabupaten/Kota. Maka kesuksesan tinggal menunggu waktu. Karena rakyat sudah bisa menilai bahwa anda bisa diberi amanat menjadi pemimpin mereka, mereka akan mendahulukan anda dari yang belum menunjukan karyanya.
Lalu apa saja yang harus dipersiapkan ?
Tentu jawabannya adalah memahami makna kata “kemaslahatan”.
Dalam kamus bahasa Indonesia dikatakan maslahah maksudnya sesuatu yang membawa kemanfaatan dan keselamatan.
Dalam hal ini tentu bagi penduduk, rakyat atau masyarakat banyak.
Maka seseorang perlu membaca apa saja yang di butuhkan masyarakat. Berdasarkan pembidangannya, seperti ekonomi, pendidikan, kesehatan dan lainnya.Mungkin bisa dimulai dari latar belakang pendidikan seseorang. Kalau dari sarjana ekonomi, buatlah enovasi yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Kalau berasal dari sarjana pendidikan, jadilah guru, atau menginisiasi berdirinya lembaga pendidikan bersama masyarakat jika memang dibutuhkan. Jika seseorang berlatar belakang kesehatan. Jadilah konsultan kesehatan bagi masyarakat.
Untuk mencapai sukses harus dimulai dari hal yang kecil apa saja yang dapat dilakukan. Dan hal ini jika dilihat dari pandangan Islam merupakan Sunnah Allah.
Sesuai firman Allah SWT. yang artinya “Bekerjalah, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang beriman akan melihat melihat apa yang telah kamu lakukan”. QS.At Taubah :105.
Biasanya diperlukan waktu sampai dengan 3 sd 4 Tahun. Untuk melihat hasil kerja yang dilakukan. Maka dibutuhkan kesabaran dan ketekunan.
Setiap orang harus menyadari bahwa dewasa ini zaman persaingan atau kompetisi yang ketat. Setiap orang harus mengambil kesempatan untuk mencari keunggulan dirinya. Agar tidak kalah dalam bersaingan.
Jika kita unggul bidang akademik, teruskan jenjang pendidikan sampai dengan S2 dan S3. Jalan itu selalu ada, bea siswa bisa dicari baik untuk kuliah dalam dan luar negeri. Tentu syarat utamanya mahir bahasa asing, apakah itu bahasa arab, bahasa Inggris atau bahasa Mandarin, serta bahasa lainnya. Lebih baik kalau kita ditunjang dengan dengan keterampilan dan kemahiran Hafizh Al-Qur’an, Ceramah Agama, bermain musik, dan sebagainya. Maka diperlukan kuliah matrikulasi, kursus bahasa, ke rumah tahfizh, dengan satu tekad saya harus bisa.
Indonesia kaya, Riau kaya di daratan bawah minyak di atas minyak, di laut kaya ikan di udara kaya tenaga uap yang belum dimanfaatkan. Menunggu sentuhan anda.
Apa yang penulis tulis ini bagian pengalaman hidup yang penulis lewati menapaki kehidupan awal yang penuh liku.
Hari ini penulis sudah bisa berbangga banyak mahasiswa yang telah sukses.
Dimana-mana bisa berkata itu mahasiswa saya.
Suatu ketika saya ditelpon murid saya, kalau bapak ke Bandung nanti dijemput oleh staf saya di Cengkareng, bapak di antar ke bandung katanya. Rupanya murid saya ini sudah bos perusahaan. Hanya itulah kayanya guru, kaya dosen; banyak siswa, banyak mahasiswa. Mungkin kaya materi tidak seberapa.
Waallaikum Aklam bi showab.