Bengkalis- Ketua STAIN Bengkalis, Prof.Dr.H.SamsulNizar,M.Ag membuka acara workshop metodologi penelitian Hukum Tata Negara (siyasah syar’iyyah) yang digelar oleh Program studi Hukum Tata negara (Prodi Siyasah Syar’iyyah) yang berlangsung di Kampus STAIN Bengkalis Aula alfarabi Kamis, (24/05/2018)
Woskshop Metodologi penelitian ini erat hubungannya dengan Penelitian dikalangan dosen, untuk mendapatkan hasil yang maksimal Prodi Hukum Tata Negara menghadirkan Guru Besar Fiqih Siyasah dari Bengkalis yakni, Prof. Dr. H. Sirajuddin. M, M. Ag, Beliau adalah satu-satunya guru besar ilmu fiqih siyasah di Indonesia, beliau adalah Rektor IAIN Bengkulu
Selain Narasumber dihadiri juga Heru Winoto, SH, MH Kepala kejaksaan Negeri Bengkalis, pada acara pembukaan Metodologi ini, kemudian dari unsur pimpinan STAIN Bengkalis hadir wakil Ketua I STAIN Bengkalis, Haris Riadi, M.Ag, Wakil Ketua II STAIN Bengkalis, Dr. Abdul Wahid, M. US, Kasubbag AK STAIN Bengkalis, H. Rusli, S. Ag, MM, Ketua Jurusan STAIN Bengkalis serta Ketua Prodi dan Seluruh Dosen STAIN Bengkalis.
Dalam penyampaian sambutannya Ketua Pelaksana sekaligus Ketua Prodi Hukum Tata Negara (Siyasah Syar’iyyah) Khairil anwar,M.IRKH mengatakan, tidak bisa dipungkiri bahwasanya penelitian memegang peranan yang sangat penting pada sebuah kampus, hal ini bagaikan dua sisi mata uang yang berbeda tetapi tidak bisa dipisahkan, Semakin banyak penelitian dan riset yang dilakukan semakin tingi pulalah reputasi Perguruan Tinggi tersebut
” Terlaksananya Workshop ini bertujuan agar Prodi Hukum Tata Negara menjadi Pusat Pusat Penelitian dalam Bidang Hukum Tata Negara, dan kami berharap dengan diadakannya workshop ini nanti akan memberikan kontribusi besar bagi dosen-dosen STAIN Bengkalis dan akan menghasilkan Penelitian penelitian yang berkualitas”, Ungkap khairil.
Prof. Dr. H. Samsul Nizar, M. Ag dalam penyampaian sambutannya mengucapkan terimakasih atas kehadiran Guru Besar Fiqih Siyasah Ke STAIN Bengkalis, meski beliau tahu bawa Prof. Dr. H. Sirajuddin. M, M. Ag, orangnya super sibuk tetapi menyempatkan diri hadir dikampus Melayu
“ Kampus Melayu diambil dari Filosofi bahwa di negeri bengkalis ini konon dahulunya adalah suku melayu yang identik dengan agama dan agama identik dengan melayu, Kampus Melayu juga diambil dari MOTO, jadi bukan semata-mata kita hanya suku melayu, tetapi Melayu disini diambil dari kata, Mandiri, Empati, Luhur Amanah dan Luhur” terang Samsul
Menurut Prof. Dr. H. Samsul Nizar, M.Ag juga bawa Hukum Tata negara (Siyasah Syariyyah) haruslah objektif, menjunjung tingi kesetaraan, dan saya berharap dengan metode yang baru dengan melihat komplikasi politik yang ada, maka melalui Workshop ini kita dapat mengisi sisi – sisi yang perlu dibantu dari konstitusi dengan menggunakan jalan yang elegan dengan pemikiran-pemikiran baru.