Kampus Melayu (humas) Bengkalis – Memasuki hari kedua pelaksanaan kegiatan Pengenalan Budaya Akademik (PBAK) tingkat Jurusan Dakwah dan Komunikasi Islam (DKI) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Bengkalis, para peserta ziarahi dua makam ulama Bengkalis di Tempat Pemakaman Umum Taman Kota Layu, Desa Rimba Sekampung, Kecamatan Bengkalis, Rabu (14/08/2019).
Dua makam tersebut adalah makam Tuan Faqih Abdul Ghani dan Ustad Haji Mil yang terletak di depan Masjid Nurul Hidayah. Didampingi oleh Ketua Jurusan Dakwah dan Komunikasi Islam, Asruari Misda, MA, Ustad Suyendri, dan Sekretaris P2M STAIN Bengkalis, Slamet Mulyani, M.Pd, ziarah peserta diawali menziarah makam Faqih Ghani kemudian ke makam Ustad Haji Mil dengan tahlil dan doa bersama.
Ketua Jurusan Dakwah dan Komunikasi Islam, Asruari Misda, MA menyampaikan bahwa kegiatan yang di lakukan ini adalah dalam rangka mengenang Jasa dan Perjuangan ulama Bengkalis.
“Dalam kegiatan ini adalah bagian dari upaya untuk mengenang jasa-jasa para ulama-ulama agar tidak dilupakan oleh generasi muda khusunya mahasiswa Jurusan Dakwah dan Komunikasi Islam STAIN Bengkalis.” Ungkapnya.
Lebih lanjut Asruari menerangkan dengan dilakukan ziarah ini diharapkan kepada para mahasiswa agar bisa mengikuti jejak langkah dua ulama tersebut dalam mempelajari serta mengajarkan ilmu Agama Islam dengan cukup gigih.
Tuan Faqih Abdul Ghani merupakan salah satu ulama terkenal di Pulau Bengkalis. Bernama asli Abdul Ghani, beliau dilahirkan di Desa Lukit. Sementara Gelar Faqih diberikan oleh para gurunya yang sepakat memberikan gelar Faqih kepada Abdul Ghani yang artinya orang yang sangat memahami masalah syariat dan hakikat agama.
Sementara itu, H. Ustadz Mil juga termasuk salah seorang tokoh ulama kharismatik dan cukup berpengaruh di wilayah Bengkalis dan sekitarnya dalam rentang waktu 1942 – 2013. Beliau lahir di Sungai Pakning, 20 Nopember 1918, anak kedua dari tujuh bersaudara. Ustadz Mil menjadi rujukan banyak orang untuk berkonsultasi tentang masalah-masalah fiqih dan keagamaan lainnya yang muncul di tengah-tengah masyarakat. Berkat keluasan ilmu keislaman yang dimilikinya, tahun 2003 beliau diamanahkan menjadi ketua MUI Kabupaten Bengkalis. Pengabdian dan dedikasi Ustadz Mil dalam bidang pengajaran dan pengembangan Keilmuan Islam diakui sangat luar biasa oleh beberapa bekas muridnya. Sebagian mereka bertutur bahwa beliau adalah seorang guru yang tidak pernah merasa lelah dan sangat disiplin mengajar anak didiknya.