Kampus Melayu (humas) Malaysia – Bergabung dalam program Student Mobility Program (SMP) ke tiga negara ASEAN (Singapura, Malaysia, dan Thailand), Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Bengkalis, Wira Sugiarto, S.IP, M.Pd.I sampaikan konsep Moderasi Beragama dalam budaya Melayu pada Seminar Internasional yang bertema “Islam, Multiculturalism and Radicalism”, Senin (25/11/2019).
Wira yang juga sebagai salah satu Dosen Tetap Prodi PAI (Pendidikan Agama Islam) menyampaikan bahwa STAIN Bengkalis sebagai pusat kajian keislaman dan budaya melayu mendukung konsep moderasi beragama yang diprioritaskan oleh Kementrian Agama RI beberapa waktu lalu. Menurutnya, mengenalkan moderasi beragama dan budaya Indonesia ke khalayak luar adalah sebagai bentuk tanggungjawab global. Misi moderasi beragama untuk menciptakan perdamaian bagi semua umat manusia juga dipengaruhi oleh dinamika di kampus yang turut menjaga perdamaian sebagaimana dimaksut. Program-program terkait moderasi beragama adalah upaya agar sikap beragama seluruh warga negara di tanah air tetap berada pada jalurnya yang tidak berlebihan.
Student Mobility Program (SMP) merupakan program yang di inisiasi oleh Dirjen Pendis Kemenag RI yang bertujuan untuk meningkatkan wawasan, pengetahuan, dan pengalaman civitas akademika PTKIN di level internasional. Kegiatan berlangsung selama tujuh hari tepatnya tanggal 24 – 30 November 2019 dan diikuti oleh 68 mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) dan Senat Mahasiswa (SEMA) dan didampingi oleh 36 Wakil Rektor / Wakil Ketua III PTKIN se-Indonesia dan 13 dosen dan juga tenaga kependidikan.
Kasubdit Sarana Prasarana dan Kemahasiswaan Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Ditjen Pendidikan Islam Kemenag, Ruchman Basori mengatakan SMP merupakan program untuk memberikan pengalaman baru kepada mahasiswa mengenal sistem pendidikan, tradisi akademik, dan kemahasiswaan perguruan tinggi di luar negeri.
“Pimpinan Mahasiswa harus mengenal dunia luar, agar mampu mengikuti pergaulan global dan membekali diri sejumlah ilmu dan pengalaman untuk masa depannya.” Ungkap Ruchman.
Beberapa rangkaian kegiatan Students Mobillity Program yakni kunjungan ke empat perguruan tinggi tujuan, yakni Kolej Az-Zuhri di Singapura, KUIS-Kolej Universiti Islam Antarbangsa Selangor, Internasional Islamic University of Malaysia (IIUM) dan Fathoni University Thailand.