Kampus Melayu (humas) Bengkalis – Menindaklanjuti pemasangan Radar Furuno X Band yang dipusatkan di Lantai 4 Gedung Pembelajaran dan Layanan Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Bengkalis, hari ini diselenggarakan Seminar Internasional guna memberikan informasi lebih lanjut tentang pemanfaatan radar untuk memonitoring curah hujan dan kabut asap di wilayah Bengkalis dan sekitarnya, Selasa (03/03/2020).
Seminar berlangsung di aula lantai tiga dan dihadiri oleh Ketua STAIN Bengkalis, Prof. Dr. H. Samsul Nizar, M.Ag, dan unsur pimpinan lainnya, Bupati Bengkalis yang diwakili oleh Asisten Administrasi Umum, H. Tengku Zainuddin, M.Si, Ketua DPRD Bengkalis, Dinas Pemadam Kebakaran Bengkalis, Balitbang Bengkalis, Dinas Lingkungan Hidup, Dandim 0303 Bengkalis, Kapolres Bengkalis, dan para pejabat tinggi lainnya.
Sementara itu, seminar diisi oleh beberapa narasumber kelas internasional yang berkompeten dalam pemanfaatan Radar Furuno X Band yakni Prof. Manabu D. Yamanaka (RIHN), Prof. Osamu Kozan (CSEAS), Dr. Mariko Ogawa (Kyoto University Jepang), Dr. Albert Sulaiman (BPPT), Dr. Arief Darmawan (BPPT), Awaluddin, S.Ps.I, M.Si (BPPT), dan I Dewa Gede Arya Putra, M.Si (Litbang BMKG Pusat).
Pemasangan Radar Furuno X Band merupakan kolaborasi antara Pusat Teknologi Pengembangan Sumberdaya Wilayah (PTPSW), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Research Institute for Humanity and Nature (RIHN), Center for Southest Asian Studies (CSEAS), Kyoto University Jepang, Pemerintah Kabupaten Bengkalis, STAIN Bengkalis, Universitas Riau Pekanbaru, BMKG, Japan Peatland Society dan LIPI.
Mengawali sambutannya, Ketua STAIN Bengkalis, Prof. Dr. H. Samsul Nizar, M.Ag mengucapkan selamat datang kepada seluruh tamu undangan yang hadir dan mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan kepada STAIN Bengkalis sebagai lokasi terpilih pemasangan radar di Kabupaten Bengkalis.
Lebih lanjut Prof. Samsul menerangkan bahwa pemasangan radar menjadi salah satu upaya pembuktian al-Qur’an secara science mengenai curah hujan dan iklim yang telah Allah Swt jelaskan dalam kitab al-Qur’an. Professor kelahiran Desa Teluk Pambang Bengkalis tersebut turut menerangkan bahwa STAIN Bengkalis sebagai Perguruan Tinggi Keagamaan tidak hanya mampu dalam hal mendoa saja (belajar Islam), namun STAIN Bengkalis juga memiliki kajian scientific dan teknologi terapannya.
Sementara itu, H. Tengku Zainuddin, M.Si saat membacakan sambutan Plt. Bupati Bengkalis menyatakan bahwa pulau Bengkalis yang memiliki hutan tropis dengan kedalaman gambut yang cukup besar, menjadikan kebakaran hutan dan lahan sebagai salah satu ancaman dan bencana yang harus segera ditangani dengan serius. Melalui pemanfaatan Radar Furuno X Band, Pemerintah Kabupaten Bengkalis berharap bisa menghasilkan berbagai rekomendasi dalam penanganan berkurangnya curah hujan dan kabut asap akibat tingginya potensi kebakaran hutan dan lahan di pulau Bengkalis.
Berdasarkan paparan narasumber, Radar Furuno X Band mampu mengamati awan yang berpotensi hujan di sekitar titik pengamatan sejauh 50 km. Pemasangan radar ini juga diyakini memiliki banyak manfaat bagi Kabupaten Bengkalis salah satunya untuk prakiraan cuaca, pemantauan kekeringan, peringatan dini kebakaran gambut, prakiraan banjir, observasi smoke kabakaran gambut, dan untuk studi dinamika atmosfer over lahan gambut.
Melalui pemasangan Radar Furuno X Band, seluruh stake holder berharap ianya dapat memberikan banyak manfaat bagi pulau Bengkalis, dan segala masalah mengenai kebakaran hutan dan lahan yang selama ini terjadi di Kabupaten Bengkalis dapat teratasi.