Kampus Melayu (humas) Bengkalis – Sebagai wadah pembentukan aturan-aturan organisasi kemahasiswaan berdasarkan permusyawaratan mahasiswa, SEMA (Senat Mahasiswa) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Bengkalis menggelar Kongres Mahasiswa ke-VI, Jum’at (09/04/2021).
Mengusung tema “Merekontruksi Demokrasi Kampus demi Terwujudnya Kelembagaan Mahasiswa yang lebih Demokratis”, acara berlangsung di Aula Lantai 3 Gedung SBSN dan dibuka oleh Wakil Ketua Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan, H. Nasrun Harahap, MA yang didampingi oleh Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Wira Sugiarto, S.IP, M.Pd.I dan Ketua Prodi MPI, Indra, M.Pd, serta diikuti oleh perwakilan 29 organisasi kemahasiswaan di STAIN Bengkalis.
Pelaksanaan Kongres Mahasiswa ke VI akan berlangsung selama tiga hari tepatnya pada 09 April 2021 s.d.11 April 2021.
Kongres ke-VI mahasiswa STAIN Bengkalis adalah kegiatan musyawarah dari perwakilan organisasi kemahasiswaan dan perwakian koordinator mahasiswa yang membahas terkait aturan-aturan internal organisasi kemahasiswaan yang mencakup seluruh organisasi kemahasiswaan yang ada di STAIN Bengkalis. Adapun aturan-aturan yang akan di musyawarahkan ialah garis besar haluan organisasi, anggaran dasar dan anggaran rumah tangga organisasi kemahasiswaan STAIN Bengkalis.
Ketua Senat Mahasiswa, Lukmanul Hakim menerangkan harapan dalam kongres ini munculnya ideologi dan gagasan baru yang menjadi salah satu sumbangsih dari pengurus ormawa dalam membantu kampus mewujudkan visi dan misinya. Dalam memajukan eksistensi ormawa dan instansi, memerlukan langkah-langkah konkrit yang akan disepakati dan didiskusikan dalam forum kongres mahasiswa.
Mewakili Ketua STAIN Bengkalis, Wakil Ketua Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan, H. Nasrun Harahap, MA berpesan kepada seluruh peserta kongres agar mengikuti kegiatan ini dengan baik dan bisa menghasilkan keputusan-keputusan yang berarti bagi kampus dan ormawa.
“Tiga harapan dalam pelaksanaan Kongres Mahasiswa ke VI ini yakni hasil kongres yang bisa dilihat, bisa didengar, dan bisa dirasakan perbedaan dalam peningkatan mutu ormawa dan instansi lebih baik kedepannya.” Ungkapnya.