Kampus Melayu (humas) Bengkalis – Sebagai upaya meningkatkan pemahaman dan mutualisme pendidikan pondok pesantren di wilayah Pesisir, Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Tarbiyah dan Keguruan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Bengkalis menggelar Seminar Nasional dengan tema “Pengembangan Strategis Pondok Pesantren di Pesisir”, Sabtu (27/11/2021).
Kegiatan berlangsung di Aula Lantai III Gedung SBSN dan dibuka secara resmi oleh Ketua STAIN Bengkalis yang diwakili oleh Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Wira Sugiarto, S.IP, M.Pd.I. Turut hadir Ketua Jurusan Tarbiyah dan Keguruan, Ika Kurnia Sofiani, S.Th.I., M.Pd.I, Ketua Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam, Wan Muhammad Fariq, Lc., M.Pd, para dosen, perwakilan Ormawa dan puluhan peserta dari perwakilan dari pondok pesantren dan mahasiswa berbagai prodi di lingkungan STAIN Bengkalis.
Seminar nasional menghadirkan lima narasumber yakni Dr. H. Waryono, S.Ag, M.Ag yang merupakan Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama RI, K. Irwan Masduki, Lc., M.Hum yang merupakan pimpinan Pondok Pesantren Assalafiyah 2 Melangi Yogyakarta, Drs. H. Abdul Hamid yang merupakan Kasi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag Kab. Bengkalis, Wira Sugiarto, S. IP., M. Pd. I yang merupakan Wakil Ketua III STAIN Bengkalis, dan terakhir Ika Kurnia Sofiani, S. Th. I, M. Pd. I yang merupakan Ketua Jurusan Tarbiyah dan Keguruan STAIN Bengkalis.
Disampaikan oleh ketua Jurusan Tarbiyah dan Keguruan, Ika Kurnia Sofiani bahwa Pondok pesantren adalah lembaga keagamaan yang memberikan pendidikan dan pengajaran serta mengembangkan dan menyebarkan agama Islam.
“Pondok pesantren ada yang tradisional dan yang modern, kelebihan pesantren tradisional terdapat pembelajaran Kitab Turast, sedangkan untuk pesantren modern kelebihannya penguasaan berbagai bahasa baik bahasa Arab maupun bahasa Inggris,” tuturnya.
Tidak hanya itu, beliau juga menyampaikan bahwa Pondok pesantren mengemban peran yang penting dalam bidang pendidikan, keislaman, keilmuan, kelembagaan, pelatihan dan pemberdayaan masyarakat. Santri alumni pondok pesantren diharapkan mempunyai karakter yang kuat, untuk memudahkan alumni alumni pesantren terjun ke masyarakat.
Senada dengan hal tersebut, Wira menyampaikan pentingnya peran pondok pesantren dalam membina generasi muda.
“Pondok Pesantren sangat memiliki peran penting dalam membina generasi muda, hal ini disebabkan oleh banyaknya ilmu pengetahun tambahan khususnya dibidang keagamaan. Sehingga apabila mereka sudah bergabung ke masyarakat mereka mampu menentukan mana yang baik dan buruk untuk dilakukan,” ujarnya.
Selain itu, beliau juga mengatakan bahwa pondok pesantren juga seharusnya mampu menciptakan generasi penerus yang memiliki wawasan lebih dibanding sekolah lainnya.
“Pondok Pesantren juga memiliki tanggung jawab tersendiri dalam membina generasi penerus yang memiliki pengetahuan lebih, sehingga apabila mereka lulus dari pondok pesantren, mereka tidak hanya bisa menyalah-nyalahkan orang lain, akan tetapi mereka mampu menjelaskan dan memberikan solusi kepada masyarakat banyak,” Pungkasnya.