STAIN Bengkalis (humas) Bengkalis – Sejumlah mahasiswa program studi Sosiologi Agama Semester III STAIN Bengkalis melakukan Kunjungan Lapangan Pengayaan Budaya Melayu Group Kompang Remaja Masjid di Desa Prapat Tunggal Bengkalis, Selasa (10/12/2024).
Kehadiran mahasiswa didampingi oleh Dosen pengampu Mata Kuliah Budaya Melayu, Khairiah, M.Ag bersama Wakil Ketua I STAIN Bengkalis, Dr. Jarir, M.Ag. Dalam kesempatan ini, mahasiswa STAIN Bengkalis bertemu dengan Bapak Adnan yang merupakan pembina kelompok kompang Prapat Tunggal yang diberi nama Remaja Masjid.
Menurut Bapak Adnan, Kompang di Desa Prapat Tunggal di dusun Rimba Baru masih terjaga keasriannya. Kompang ini terbuat dari kayu leban, berdiameter 35-40 cm dan kulit kambing betina. Pertama kali seni kompang terdapat di pulau Bengkalis yaitu berasal dari daerah Pedekik, adapun proses penyebarannya disebabkan oleh masyarakat Desa Pedekik merantau bekerja ke Malaysia dan belajar kompang disana, kemudian sepulangnya dari Malaysia mereka mengembangkan kesenian tersebut, kemudian merambah hingga keberapa desa di pulau Bengkalis dan beberapa daerah lain di Riau. Fungsi kompang yaitu alat pengiring arakan pernikahan dan acara tertentu untuk penyambutan tamu, pawai desa.
Khairiah, M. Ag menyampaikan terimakasih kepada bapak Adnan karena telah meluangkan waktunya untuk mahasiswa/I STAIN bengkalis berkunjung dan belajar mengenai kompang ini.
“Sangat banyak sekali pengetahuan wawasan yang didapatkan oleh anak-anak kami dengan kunjungan lapangan ini. Terutama mereka tau bahwa asal mula alat musik kompang di pulau Bengkalis ini berasal dari daerah pedekik. Bukan itu saja anak-anak kami juga mengetahui beberapa jenis pukulan kompang, dan bagaimana bentuk pelestarian kompang didesa Prapat Tunggal ini,” ungkapnya.
Sementara itu, Bapak Adnan juga mengucapkan terima kasih karena keluarga besar STAIN Bengkalis yang diwakili Prodi Sosiologi Agama sudah sudi berkunjung kerumahnya. Sebuah kebahagiaan dan kehormatan tersendiri bisa berbagi ilmu dengan adik-adik mahasiswa.
Mewakili Ketua STAIN Bengkalis, Dr. Jarir, M.Ag turut mengucapkan terima kasih atas kesediaan Bapak Adnan menerima dan berbagi ilmu pengetahuan kepada para mahasiswa.
“Semoga apa yang disampaikan oleh Bpak Adnan dapat menambah wawasan dan pengetahuan adik-adik mahasiswa. Kompang sebagai salah satu warisan budaya melayu Bengkalis wajib dilestarikan kepada generasi muda agar tidak punah, karena di tangan generasi muda inilah budaya melayu dapat diwariskan dan terus lestari.” Ungkap Wakil Ketua I STAIN Bengkalis.